Talut sepanjang 26 meter di bibir Sungai Klawing Purbalingga ambrol. Hal itu terjadi saat debit Sungai Klawing meluap, karena hujan deras. Akibatnya talud setinggi 5 meter dan jembatan Penaruban ambruk. Satu rumah terdampak dan terpaksa mengungsi.
Talut sepanjang 26 meter di bibir Sungai Klawing Purbalingga ambrol. Hal itu terjadi saat debit Sungai Klawing meluap, karena hujan deras. Akibatnya talud setinggi 5 meter dan jembatan Penaruban ambruk. Satu rumah terdampak dan terpaksa mengungsi.
Purbalingga, serayunews.com
Kepala Badan Penangan Bencana Daerah (BPBD) Muhammad Umar Fauzi menyampaikan, hujan deras yang terjadi pada Rabu (09/02/2022) malam, menyebabkan sejumlah peristiwa. Salah satunya ambrolnya talut di Desa Penaruban, RT 01 RW 03 Kecamatan Kaligondang.
“Hujan dari sore dan mulai ambrol sekitar pukul 19.30 WIB,” katanya, Kamis (10/02/2022) siang.
Talut berupa fondasi itu dengan tinggi sekitar 5 meter. Panjang talut yang ambrol sekitar 26 meter. Titik longsor merupakan bekas jembatan Penaruban, yang sudah sejak lama tidak difungsikan.
“Longsor sepanjang 26 meter dengan ketinggian 5 meter mengancam 1 rumah warga bapak Tofik Hidayat, terdiri dari 2 KK dan 6 jiwa yang letaknya sudah berhimpitan dengan longsoran tebing,” katanya.
Personel BPBD telah mendatangi lokasi, dan melakukan assesmen. Melihat kondisi yang ada, diperlukan penanganan sementara, di antaranya dengan pemasangan bronjong pengaman untuk melindungi tebing yang sudah berhimpitan dengan rumah warga yang terancam.
“Total kebutuhan bronjong ditaksir sebanyak 30 meter,” katanya.