Aliran Sungai Ranu di Kecamatan Kaligondang kembali meluap. Akibatnya, sejumlah rumah di Desa Cilapar terendam. Kondisi itu terjadi setelah hujan deras pada Kamis (23/12/2021) sore.
Aliran Sungai Ranu di Kecamatan Kaligondang kembali meluap. Akibatnya, sejumlah rumah di Desa Cilapar terendam. Kondisi itu terjadi setelah hujan deras pada Kamis (23/12/2021) sore.
Purbalingga, serayunews.com
Banjir kembali melanda di wilayah Kecamatan Kaligondang, khususnya Desa Cilapar. Ada delapan rumah, di empat rukun tangga (RT) yang terdampak luapan banjir Sungai Ranu. Masing-masing RT 1 RW 1, RT 04 RW 01, RT 06 RW 2, dan RT 07 RW 02.
“Banjir mulai terjadi sekitar pukul 18.30 WIB. Tidak sampai mengakibatkan korban jiwa,” kata Kepala BPBD Purbalingga Umar Fauzi, Jumat (24/12/2021) pagi.
Banjir Sungai Ranu merupakan dampak dari naiknya debit Sungai Klawing. Kondisi itu terjadi setelah hujan yang turun sejak Kamis siang. Banjir masih sangat potensi terjadi, melihat kondisi cuaca yang masih sering turun hujan belakangan ini.
“Koordinasi dengan Pemdes setempat, kami sudah lakukan assessment. Mengimbau warga untuk tetap waspada,” ujarnya.
Umar Fauzi menambahkan, kondisi dasar Sungai Ranu juga sudah terjadi pendangkalan. Kepada masyarakat juga diimbau untuk melakukan kerja bakti secara swadaya. Setidaknya dengan membersihkan ranting-ranting dan sampah yang ada di aliran sungai.
“Mengimbau agar melakukan kerja bakti untuk normalisasi sungai, karena terjadi pendangkalan dan sampah ranting yang menumpuk dipermukaan sungai Ranu,” katanya.
Sebelumnya, Kepala Desa Cilapar, Somlikhun mengatakan, banjir tersebut merupakan luapan aliran Sungai Ranu. Kejadian tersebut sudah langganan sejak beberapa waktu belakang. Oleh karena itu, warga meminta untuk dilakukan normalisasi sungai.
“Jika turun hujan seharian, seringnya banjir. Bahkan sekarang-sekarang sudah sampai masuk rumah,” katanya.
Selain berdampak pada rumah-rumah, banjir juga berdampak pada lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga kondisi ini perlu untuk segera mendapatkan penanganan.