Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Tri Wuryaningsih mengaku sampai saat ini belum sekalipun mendapatkan undangan untuk berdiskusi terkait pemekaran Kabupaten Banyumas. Padahal ketika sudah sampai pada tahap diputuskannya pemekaran menjadi tiga wilayah, seharusnya alasan-alasan yang mendasarinya disosialiasasikan dengan masif.
“Sejauh ini, saya mengetahui perkembangan pemekaran hanya dari pemberitaan dan ada beberapa cerita dari kades, namun untuk terlibat langsung dalam diskusi pemekaran belum pernah diundang,” katanya, Rabu (9/12).
Tri Wuryaningsih, selain sebagai dosen Unsoed, ia juga selalu aktif dalam berbagai kegiatan sosial, mulai dari pendampingan terhadap anak yang perempuan dimana ia merupakan ketua Pusat Pelayanan Terpadu Penanganan dan Perlindungan Korban Kekerasan Berbasis Gender dan Anak (PPT PKBGA). Kemudian ia juga aktif dalam kegiatan ormas dan menjabat sebagai ketua Srikandi Pemuda Pancasila Banyumas.
“Beberapa kali ada yang tanya ke saya terkait perkembangan pemekaran Kabupaten Banyumas, kemudian tanya juga alasan mengapa harus menjadi tiga wilayah, saya tidak bisa jawab, karena tidak terlibat dan belum pernah mengikuti pemaparan sama sekali. Banyak dari mereka yang tidak percaya kalau saya sama sekali tidak terlibat,” tuturnya.
Lebih lanjut Tri Wur menjelaskan, sosialiasi pemekaran dari pengamatannya lebih ditekankan ke desa-desa. Dalam hal ini, desa lebih cenderung bersikap pasif dan hanya menerima informasi saja. Sehingga seharusnya, tetap melibatkan tokoh-tokoh Banyumas dalam skala besar.
Sebagaimana diketahui, proses pemekaran sudah sampai pada tahap persetujuan eksekutif dan legislatif dan saat ini sedang dalam tahap dimintakan persetujuan ke gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Pemekaran disepakati menjadi tiga wilayah, dengan pertimbangan luas wilayah Banyumas, perkembangan jumlah penduduk serta angka kemiskinan yang masih tinggi.
Untuk wilayah Banyumas barat terdiri dari Kecamatan Ajibarang, Cilongok, Pekuncen, Lumbir, Wangon, Jatilawang dan Purwojati., dengan ibu kota di Wangon. Sedangkan untuk Kota Purwokerto terdiri dari 9 kecamatan yaitu, Kecamatan Baturaden, Karanglewas, Kedungbanteng, Kembaran, Sumbang, Purwokerto Barat, Purwokerto Selatan, Purwokerto Timur dan Purwokerto Utara, dengan ibu kota di Purwokerto Timur. Dan yang ketiga, diusulkan ibu kota di Kabupaten Banyumas, dengan wilayah mencakup Kecamatan Sokaraja, Kalibagor, Banyumas, Patikraja, Rawalo, Kebasen, Somagede, Kemranjen, Sumpiuh dan Tambak. (Hermiana)