Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Anang Firmansyah, seorang jurnalis media online nasional mengungkapkan, beberapa waktu lalu dia sempat terkena gas air mata. Meski saat itu, dia tidak secara langsung terkena saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa di depan Pendapa Bupati Banyumas.
“Mata jelas perih sekali, nggak bisa dibandingkan dengan hal lain seperti kena sambel juga berbeda,” kata dia, Senin (3/10/2022).
Anang mengungkapkan, saat aksi demonstrasi oleh sejumlah mahasiswa tersebut, dia tidak secara langsung berada di posisi gas air mata ditembakkan. Namun, asapnya yang terhembus hingga ke arah tempatnya berdiri menyebabkan dia sulit untuk melihat.
“Hidung juga merasakan perih waktu kena gasnya, padahal saya tidak berada di dekat gas air mata ditembakkan,” ujarnya.
Pengalaman serupa, juga pernah dialami Wahyudi, warga Purwokerto yang beberapa tahun silam sempat terkena gas air mata saat menyaksikan pertandingan sepak bola di salah satu stadion di daerah tetangga.
Rasa perih terkena gas air mata, membuat indera penglihatannya sangat tersiksa. Saat itu, sempat terjadi kericuhan antar suporter. Karena situasi di lapangan sangat kacau, petugas keamanan akhirnya menembakkan gas air mata ke kerumunan suporter yang turun ke lapangan untuk baku hantam.
“Asapnya ada yang ke arah tribun penonton, rasanya sangat perih. Waktu diolesi pasta gigi di bawah kantung mata, lumayan tertolong. Tapi yang jelas, gas air mata itu bukan cuma bikin mata pedes dan tapi juga bikin susah napas,” ujar Wahyudi.