Pergerakan tanah di Dusun Pager Sari Desa Tumanggal, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga menyebabkan puluhan rumah rusak. Namun demikian, wilayah tersebut masih layak untuk menjadi wilayah hunian. Sehingga, tidak perlu dilakukan relokasi.
Purbalingga, Serayunews.com
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, DR Ir Sujarwanto Dwiatmoko MSi mengatakan,solusi penanganan kondisi tersebut, menurutnya cukup dibuat drainase.
“Jadi tak harus relokasi. Karena saat air sudah tertampung di drainase, maka tidak akan terlalu menekan tanah yang ada dengan tak terkendali. Saat ini karena drainase nyaris tidak ada, maka area yang terjadi bencana semakin terbebani air yang masuk ke tanah,” kata Sujarwanto saat mengunjungi lokasi, Selasa (29/12/2020) siang.
Dia menjelaskan, adanya tanah bergerak menyebabkan retakan tanah. Berdampak juga pada retaknya tembok ruma-rumah warga.Hal itu terjadi karena banyak air masuk ke permukaan tanah dengan bebas saat penghujan. Sedangkan tekstrur tanah di lokasi labil. Solusinya dalam waktu cepat yaitu membuat drainase di semua jalan yang ada.
“Aliran drainase itu dimuarakan ke aliran sungai yang ada sesuai gravitasi,” ujarnya.
Drainase, kata dia, merupakan langkah awal. Sedangkan untuk jangka panjang, bisa dibuat rumah yang memiliki plat beton. Artinya, tidak memerlukan pondasi yang dalam seperti cakar ayam, namun rumah dibuat semacam plat di bawa dan dipondasi.
“Kalau dibuat tatakan plat beton, maka misal pun ada penurunan atau retakan tanah, maka akan mengikuti alur turunnya tanah. Harapannya karena sudah berkurangnya air yang langsung ke tanah karena drainase, maka tidak ada lagi retakan tanah maupun tanah bergerak,” jelasnya.
Pihaknya mengklaim, hampir semua wilayah yang bertebing mengalami longsor maupun tanah bergerak. Hanya saja tingkat keparahannya berbeda. Untuk itu, di sepanjang jalan seharusnya adanya drainase.
Kepala Desa Tumanggal, Surati mengaku jika pemerintah desa sudah menyediakan lahan apabila diperlukan untuk relokasi. Lokasinya di wilayah Dusun 4 desa setempat. Lahan bisa mencukupi untuk kisaran 50 rumah.
“Kami sudah siapkan tanah desa. Namun sembari menunggu arahan pemerintah, warga masih kami ungsikan. Harapannya saran dari pemerintah melalui Dinas ESDM bisa dilaksanakan,” kata Surati. (Amin)