
SERAYUNEWS- Aksi sigap dilakukan Tim Siaga Bencana Alam Polres Wonosobo bersama personel Satsamapta, Kapolsek Kejajar, serta masyarakat dan relawan Desa Surengede, Kecamatan Kejajar.
Mereka bergotong royong membersihkan material longsor yang menimpa permukiman warga pada Jumat (7/11/2025).
Langkah tanggap bencana ini merupakan tindak lanjut dari peristiwa tanah longsor yang terjadi Kamis sore (6/11/2025) sekitar pukul 17.00 WIB di Dusun Surengede, Kecamatan Kejajar.
Longsoran tanah terjadi di pekarangan rumah milik Muslem (71), seorang buruh tani, dan menimpa rumah milik Abib Musoleh (36) yang berada tepat di bawahnya.
Menurut hasil penelusuran di lapangan, tanah longsor tersebut memiliki ketinggian sekitar 30 meter dengan lebar 5 meter.
Penyebab utama longsor diduga akibat curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Wonosobo bagian utara dan kondisi struktur tanah yang labil di lereng perbukitan Kejajar.
Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, kerugian materiil mencapai sekitar Rp15 juta. Material tanah dan batu menutup sebagian dinding serta halaman rumah korban.
Warga setempat sempat panik karena khawatir longsor susulan terjadi akibat hujan yang masih turun deras di malam hari.
Begitu menerima laporan, Tim Siaga Bencana Alam Polres Wonosobo langsung dikerahkan ke lokasi bersama anggota Polsek Kejajar dan masyarakat sekitar.
Mereka bekerja keras membersihkan tumpukan material longsoran dengan peralatan seadanya agar area rumah warga bisa segera aman.
Kapolsek Kejajar, AKP Abror, mengungkapkan apresiasi kepada semua pihak yang turut membantu dalam aksi cepat tanggap tersebut.
“Kehadiran Polri di tengah masyarakat merupakan wujud tanggung jawab dan kepedulian terhadap situasi kebencanaan. Kami mengimbau agar warga tetap waspada, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah lereng atau tebing yang rawan longsor,” tegasnya.
Ia menambahkan, sinergi antara aparat kepolisian, relawan, dan masyarakat menjadi kunci utama dalam mempercepat proses penanganan bencana di wilayah pegunungan seperti Kejajar.
Suasana gotong royong tampak begitu kuat di lokasi kejadian. Warga Desa Surengede bergantian mengangkut tanah dan batu menggunakan sekop serta karung.
Beberapa relawan membantu mengevakuasi barang-barang dari rumah terdampak agar tidak rusak lebih parah.
Berkat kerja sama yang solid antara Polres Wonosobo, Polsek Kejajar, dan masyarakat, proses pembersihan material longsor dapat diselesaikan dengan aman dan tertib. Jalur sekitar rumah korban kini sudah kembali bisa dilalui.
Kecamatan Kejajar memang dikenal sebagai salah satu wilayah rawan longsor di Kabupaten Wonosobo, terutama pada musim penghujan.
Kontur geografisnya yang berupa lereng pegunungan Dieng dengan struktur tanah gembur membuat daerah ini rentan terhadap pergeseran tanah.
Pihak kepolisian bersama BPBD dan pemerintah desa akan terus melakukan pemantauan di titik-titik rawan longsor.
Masyarakat diimbau untuk tidak membangun rumah terlalu dekat dengan tebing serta segera melapor ke pihak berwenang jika ditemukan tanda-tanda retakan tanah atau pergerakan lereng.
Aksi tanggap darurat ini menjadi bukti nyata kehadiran Polri sebagai pelindung dan pengayom masyarakat, khususnya dalam menghadapi bencana alam.
Dengan kolaborasi lintas sektor dan semangat gotong royong, penanganan bencana di Wonosobo diharapkan dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Kapolsek Abror menegaskan bahwa kesiapsiagaan semacam ini akan terus diperkuat.
“Kami berkomitmen untuk selalu hadir di tengah masyarakat, tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memberikan bantuan nyata ketika bencana melanda,” katanya.