SERAYUNEWS – Gelaran Indonesia Open 2024 telah usai. Pada hari terakhir, Minggu (9/6/2024) telah dimainkan partai puncak di lima sektor, mulai dari tunggal putri sampai dengan ganda campuran.
Namun, Induk organisasi bulutangkis Indonesia (PBSI) tengah mendapatkan sorotan. Pasalnya, mereka gagal membawa wakil Merah Putih tampil maksimal dengan prestasi yang merosot.
Oleh karena itu, Ketua PBSI melalui Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Ricky Soebagdja memberikan beberapa catatan kepada atlet tuan rumah. Pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh.
Hal itu, Ricky Soebagdja sampaikan saat sesi jumpa pers di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta. Ia mengatakan bahwa 31 atlet jauh dari harapan seluruh insan bulutangkis Tanah Air.
“Kurang lebih 31 atlet Indonesia pada ajang Kapal Api Indonesia Open 2024 tidak tampil maksimal dan masih jauh dari harapan PBSI serta kami semua,” ungkap Ricky, serayunews.com mengutip dari pbsi.id, Senin (10/6/2024).
Terlebih, atlet yang berasal dari pelatihan nasional atau pelatnas yang lolos ke babak 8 besar hanya dua wakil saja. Keduanya adalah Gregoria Mariska Tunjung dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang salah satunya jagoan Cilacap.
Adapun dua wakil non pelatnas atau berasal dari klub yang melaju di perempat final yaitu Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja dan Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani.
Bahkan, Sabar/Reza menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang tersisa di babak semifinal. Sayangnya, mereka harus menelan kekalahan atas Man Wei Chong/Kai Wun Tee dari Malaysia dengan skor akhir 27-29 dan 13-21.
“Kekecewaan yang luar biasa dengan atlet pelatnas yang lolos ke perempatfinal ada dua wakil saja. Padahal, ini adalah ajang yang begitu besar menjelang Olimpiade Paris 2024 sehingga kami akan evaluasi menyeluruh.” Ricky menambahkan.
Selanjutnya, pebulutangkis yang akan tampil di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang tak lupa juga menjadi sorotan. Total, ada enam wakil berlaga pada Olimpiade Paris mendatang, tercatat kurang apik seusai gagal menembus partai puncak.
Jadi, para Olimpian gagal total berprestasi di rumah sendiri, mulai dari sektor tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie terhenti di 32 besar.
Ginting angkat koper seusai menyerah dari Kenta Nishimoto (Jepang) dengan skor 21-17, 11-21, 8-21. Sementara itu, Jojo, sapaan akrab Jonatan, harus mengakui keunggulan wakil Malaysia, Leong Jun Hao 18-21, 21-13, 17-21.
Pada sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga tersingkir di 32 besar seusai dikalahkan rekan satu negara, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dengan skor 14-21, 17-21.
Pebulutangkis lainnya yang kurang maksimal yakni ganda putri Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti seusai terhenti langkahnya di babak kedua dari wakil Malaysia, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan 18-21, 19-21.
Adapun di sektor ganda campuran, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari juga tidak maksimal seusai tersingkir di babak awal dari wakil Chinese Taipei, Yang Po-Hsuan/Hu Ling Fang dengan skor 16-21, 21-18, 17-21.
Praktis Gregoria Mariska Tunjung yang mampu melangkah jauh dengan melangkah ke perempatfinal sebelum akhirnya menyerah dari wakil China, Wang Zhi Yi dengan skor 8-21, 18-21.
Tetap Optimis
Kendati demikian, dengan waktu yang tersisa, para pemain harapannya bisa mempersiapkan diri dengan maksimal untuk bisa berprestasi pada Olimpiade Paris 2024.
“Saya masih punya keyakinan besar di lima sektor ini, potensi meraih medali masih ada. Dengan sisa waktu yang ada ini, harapannya kami betul-betul fokus menjaga performa untuk bisa tampil maksimal di Olimpiade,” pungkas Ricky.***