SERAYUNEWS- Umat Kristiani menjadikan Pengakuan Iman Rasuli sebagai pernyataan iman yang paling mendasar. Gereja Katolik, Ortodoks Timur, hingga berbagai denominasi Protestan menerapkan pengakuan ini dalam ibadah sebagai dasar ajaran dan keyakinan mereka.
Pengakuan ini menegaskan kepercayaan kepada Allah Bapa sebagai pencipta, Yesus Kristus sebagai Juru Selamat, dan Roh Kudus sebagai penolong.
Selain itu, umat Kristiani juga menyatakan iman mereka terhadap gereja, pengampunan dosa, kebangkitan, dan kehidupan kekal.
Umat Kristiani tidak sekadar mengucapkan Pengakuan Iman Rasuli sebagai ritual. Mereka menjadikannya sebagai fondasi rohani yang memperkuat hubungan dengan Tuhan dan solidaritas antarsesama umat.
Dengan mengucapkannya secara sadar, mereka memperbarui komitmen untuk hidup berdasarkan ajaran Injil.
Dalam ibadah Minggu dan perayaan liturgis lainnya, jemaat secara aktif melafalkan pengakuan ini bersama-sama. Hal tersebut menunjukkan kesatuan iman dan mempererat persekutuan dalam tubuh Kristus.
Setiap frasa dalam Pengakuan Iman Rasuli merangkum inti ajaran Kristen. Umat menegaskan iman mereka kepada Allah sebagai pencipta, Yesus Kristus yang menyelamatkan, dan Roh Kudus yang menyertai.
Mereka juga menyatakan kepercayaan kepada gereja sebagai wadah pertumbuhan rohani, serta harapan akan kebangkitan dan kehidupan kekal.
Dengan merenungkan setiap kalimat, umat Kristiani memperdalam iman dan memperkuat hubungan personal mereka dengan Tuhan.
Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Khalik langit dan bumi.
Dan kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal, Tuhan kita.
Yang dikandung dari Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria.
Yang menderita sengsara di bawah pemerintahan Pontius Pilatus.
Disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam Kerajaan Maut.
Pada hari yang ketiga, bangkit pula dari antara orang mati.
Naik ke Sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Maha Kuasa.
Dan dari sana Ia akan datang untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus.
Gereja yang kudus dan am, persekutuan orang kudus.
Pengampunan dosa.
Kebangkitan tubuh.
Dan hidup yang kekal.
Amin.
Meskipun tiap gereja mungkin memiliki tata ibadah yang berbeda, umat tetap menggunakan Pengakuan Iman Rasuli sebagai simbol persatuan. Pengakuan ini mempererat hubungan spiritual antarjemaat dari berbagai latar belakang gereja.
Dengan menjadikan Pengakuan Iman Rasuli sebagai bagian penting dalam ibadah dan kehidupan sehari-hari, umat Kristiani memperkuat identitas dan keyakinan mereka.
Setiap kalimat yang mereka ucapkan bukan hanya menggambarkan doktrin, tetapi juga menegaskan komitmen untuk hidup dalam kasih, pengharapan, dan iman kepada Tuhan.