Cilacap, Serayunews.com
Kepala UPTD Pemadam Kebakaran Supriyadi mengatakan, dari 75 peristiwa tersebut terdapat 56 kejadian yang dapat ditangani. Sedangkan, 16 lainnya tidak dapat ditangani dengan sempurna. Sebab terdapat kendala seperti medan yang sulit dijangkau atau kebakaran dapat dipadamkan dalam waktu yang relatif singkat.
“Betul total ada 75 peristiwa kebakaran selama 2021 ini,” katanya kepada serayunews.com, Kamis (23/12/2022).
Ia menjelaskan, rincian jumlah peristiwa kebakaran yang terjadi di Cilacap pada Januari terjadi sebanyak 4 peristiwa kebakaran. Kemudian, pada Februari sebanyak 2 peristiwa, lalu pada Maret sebanyak 6 peristiwa, lalu pada April sebanyak 8 peristiwa. Kemudian pada Mei sebanyak 11 peristiwa, lalu pada Juni sebanyak 4 peristiwa, sedangkan pada Juli sebanyak 8 peristiwa.
“Di Agustus ada 8 peristiwa, kamudian September ada 6 peristiwa, lalu Oktober 3 peristiwa. Sedangkan di Bulan November 7 peristiwa dan di Desember ini ada 8 peristiwa,” tuturnya.
Supri menerangkan, pada tahun ini penyebab kebakaran didominasi oleh korsleting listrik, yakni sebesar 52,1 persen. Sedangkan ledakan kompor gas menjadi penyebab terbanyak kedua, yakni sebesar 15,1 persen. Sementara itu, penyebab kebakaran dari obat nyamuk sebesar 5,5 persen, kemudian penyebab kebakaran dari lilin sebesar 5,5 persen.
“Sedangkan penyebab kebakaran dari puntung rokok sebesar 4,1 persen, lalu penyebab dari korek api sebesar 4,1 persen. Kemudian penyebab dari petir sebesar 5,5 persen dan penyebab dari tungku 8,2 persen,” jelasnya.
Hanya saja terkait estimasi kerugian dalam rupiah, pihak UPTD Pemadam Kebakaran tak memiliki rincian datanya.