Advertisement
Advertisement
Banjarnegara, Serayunews.com
Layanan donor darah malam ini merupakan satu upaya untuk menjaga ketersediaan stok darah, serta memberi ruang bagi pendonor yang menjalankan ibadah puasa. Sehingga para pendonor ini bisa tetap berbagi untuk kemanusiaan meski sedang menjalankan ibadah puasa.
“Sebenarnya, donor darah ini tidak membatalkan puasa dan tetap aman selama sesuai dengan ketentuan dan syarat terpenuhi, namun agar tidak lemas usai donor, sebaiknya dilakukan malam hari,” kata Ketua PMI Banjarnegara, dr Amalia Desiana.
Menurutnya, donor darah selama Ramadan ini sebaiknya dilakukan setelah berbuka atau setelah salat tarawih. Untuk itu PMI Banjarnegara, masih tetap memberikan pelayanan selama 24 jam, mulai dari layanan donor, pelayanan darah hingga ambulance.
“Sebenarnya saat berpuasa pun kita boleh donor, asal waktunya pas, dan yang terpenting, pendonor harus siap mental dan tetap makan sahur dengan takaran yang cukup. Biasanya saat berpusa, pendonor ini hanya takut pusing, meski sebenarnya donor saat puasa juga masih aman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Banjarnegara, Agus Budi Susanto mengatakan, kekhawatiran masyarakat untuk melakukan donor saat puasa ini karena adanya asupan gizi yang kurang, sehingga pendonor takut merasa pusing dan lemas.
“Sebaiknya, setelah melakukan donor, perbanyak minum air putih setelah berbuka puasa selama tiga hari ke depan, hal ini dilakukan untuk memenuhi asupan cairan bagi masyarakat yang telah melakukan donor darah sembari tetap menjalankan ibadah puasa,” katanya.
Tidak hanya itu, sebaiknya pendonor juga mengurangi aktifitas yang berlebih usai melakukan donor di bulan Ramadan, termasuk begadang.