SERAYUNEWS – Kondisi stunting pada anak yang umumnya ditandai dengan tinggi badan anak yang di bawah rerata anak seumurannya (pendek).
Namun, ternyata tak selamanya benar. Ini penjelasannya menurut dokter tumbuh kembang anak.
Melansir World Health Organization (WHO), stunting sendiri telah mengalami pergeseran arti sejak 2015.
Kini, stunting di artikan sebagai gangguan tumbuh kembang anak karena kekurangan gizi dan lainya.
Ciri atau tandanya melalui berbagai ciri fisik seperti tinggi badan di bawah rerata anak seumurannya.
Selanjutnya, secara spesifik di Indonesia anak atau balita yang pendek (tinggi badan di bawah rerata seumuran) bukan patokan pasti bahwa buah hati mengalami stunting.
Inilah ciri lain stunting oleh salah satu dokter spesialis tumbuh kembang anak dari RSUP dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten.
Melansir keterangan dr. Desi Fajar Susansi M.Sc, Sp.A (K), inilah ciri fisik anak mengalami stunting:
Dengan kata lain, Desi menegaskan bahwa tidak semua anak pendek itu stunting, tapi anak yang mengalami stunting pasti pendek.***