Purbalingga, serayunews.com
Konflik antara Gus Yahya dengan Cak Imin, dipicu pernyataan Gus Yahya yang menyebutkan kelahiran PKB, diinisiasi dan dideklarasikan oleh pengurus-pengurus PBNU.
Tetapi, NU tidak boleh menjadi alat PKB. Pernyataan Gus Yahya, ditanggapi Cak Imin dengan menyebutkan ucapan Ketua PBNU tidak akan berpengaruh terhadap konstituen PKB.
Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Purbalingga, Mukhlis memastikan, polemik di atas tidak berpengaruh di Purbalingga.
Hubungan partainya dengan NU, masih terjaga dan harmonis. Ungkapan senada disampaikan Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Purbalingga, Ahmad Muhdzir.
“Biar yang di Jakarta pada ribut, kami di sini tetap kompak,” ujar Mukhlis, saat acara perayaan satu abad NU di alun-alun Purbalingga, Minggu siang (5/2/2023).
Anggota Fraksi PKB DPRD Jateng itu, bahkan mentargetkan PKB Purbalingga meraih 12 kursi DPRD Purbalingga pada Pemilu 2024 mendatang. Tentu saja untuk perolehan kursi itu, PKB masih mengandalkan suara dari kalangan Nahdiyin.
“Saya tidak urusan soal friksi di Jakarta, fokus konsolidasi partai di Purbalingga,” ujar Mukhkis.
Di Purbalingga, perayaan satu abad NU diramaikan oleh sekitar 30 ribu warga Nahdliyin meliputi Fatayat, Anshor, IPNU dan sayap organisasi NU lainnya.
Di Alun-alun Purbalingga, ditampilkan 1.000 penabuh rebana, 5.000 anak bersalawat, dan ada atraksi penari sufi. 100 tumpeng juga disuguhkan sebagai simbol usia NU yang ke 100 tahun.
Muhdzir menyebutkan, peringatan satu abad NU khususnya di Purbalingga, merupakan hari yang bersejarah. Menurutnya, kegiatan kali ini harus dimaknai dan disyukuri sebagai anugerah dari Allah SWT dan harus terus memberikan manfaat serta kontribusi untuk bangsa negara.
“Belum tentu di perayaan dua Abad NU, kita yang ada di sini masih bisa memperingatinya. Makanya, kita harus syukuri,” ujarnya.