Advertisement
Advertisement
Peristiwa tiga bocah cilik (bocil) di Purbalingga yang pamer alat kelamin pada pengunjung GOR Goentoer Darjono, mengaku melakukan itu atas perintah orang dewasa. Hal itu diketahui setelah Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata sebagai pengelola kawasan GOR Goentoer Darjono, ikut melakukan pendalaman atas periatiwa memperihatinkan tersebut.
Purbalingga, serayunews.com
Awalnya perwakilan dinas, mencoba menelusuri keberadaan alamat tiga bocil dalam video tersebut. Hingga diketahui, bahwa bocil itu tinggal di wilayah Kecamatan Kaligondang.
Kepala Dinporapar Kabupaten Purbalingga, Prayitno mengatakan, Dinporapar merasa perlu mengetahui lebih dalam peristiwa tersebut. Pasalnya, peristiwa itu terjadi di kawasan GOR di bawah pengelolaan Dinporapar. Sehingga, pada, Sabtu (07/05/2022) lalu, perwakilan Dinporapar mendatangi rumah orangtua tiga bocil itu.
“Kami perlu melakukan klarifikasi terhadap keluarga anak-anak tersebut, karena peristiwa terjadi di Stadion Goentoer Darjono, fasilitas umum yang berada dalam pengelolaan kami,” kata Prayitno, Senin (09/05/2022).
Di rumah tiga bocil itu, perwakilan Dinporapar mendapat informasi terbaru dari pengakuan tiga bocil itu. Mereka mengaku melakukan adegan tidak semestinya itu, karena disuruh oleh seseorang.
“Menurut ibu dari anak tersebut kejadian memperlihatkan alat kelamin itu disuruh sama orang. Katanya ada mas-mas (laki-laki tak dikenal, red) yang nyuruh,” ujarnya.
Pihak keluarga, lanjut Prayitno, juga meminta maaf jika ulah anaknya telah menjadikan ketidaknyamanan. Namun, dari keluarga juga meminta agar masyarakat tidak lagi menyebar luaskan vidio itu.
“kasihan anak-anak itu, karena akan berpengaruh pada mentalnya juga,” ujarnya.
Sementara itu, psikolog Polres Purbalingga juga tengah melakukan penanganan terhadap tiga bocil itu. Polisi juga tengah memburu identitas perekam video tersebut.
Psikolog Polres Purbalingga, Ipda Teguh Susilo mengatakan, pihaknya mulai melakukan pendampingan psikoterapi terhadap mereka.
“Kami lakukan pendampingan psikologi terhadap tiga anak yang videonya viral beberapa saat lalu. Tujuannya bisa mengetahui penyebab perilaku tersebut dan mencegah mereka mengulangi perbuatannya,” katanya.
Menurut Ipda Teguh, dari kasus yang terjadi itu, ada pola asuh anak yang kurang tepat melatarbelakangi tindakan negatif anak. Diketahui, tiga anak tersebut selama ini dititipkan kepada neneknya, karena ibunya bekerja. Ia dititipkan kepada neneknya dari jam 08.00 – 21.00 WIB. Sedangkan neneknya, berjualan di komplek GOR Goentoer Darjono.
“Selama neneknya berjualan tiga anak ini ikut beraktivitas di komplek GOR Goentoer Darjono tanpa pengawasan yang ketat. Sehingga sangat mudah menyerap perilaku lingkungan yang beraneka macam atau mudah dipengaruhi orang-orang di sekitarnya,” jelasnya.