Purbalingga, serayunews.com
“Yang pertama adalah perlu adanya pemberian rambu bencana alam di lokasi terdampak. Selanjutnya juga perlu ada kajian mengenai lokasi yang akan jadi kawasan relokasi bagi warga yang terdampak bencana alam tersebut,” kata Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Purbalingga, Umar Fauzi, Minggu (30/10/2022) petang.
Tim BNPB bidang kedaruratan yang dipimpin Iwan Hasanudin datang ke lokasi bencana alam di RT 4 RW 7 Desa Siwarak Kecamatan Karangreja, Purbalingga. Mereka juga mengadakan pemantauan ke lokasi dapur umum untuk warga yang berada di pengusian.
“Selanjutnya mereka juga melakukan pengecekan ke lokasi pengungsian warga,” terangnya.
Sebelumnya, bencana tanah longsor dan banjir melanda tiga desa di Kecamatan Karangreja. Masing-masing Desa Tlahab Lor, Desa Karangreja, dan Desa Siwarak. Curah hujan yang tinggi dan kondisi perbukitan yang gundul membuat tiga desa tersebut kena bencana alam.
Bencana alam tersebut juga menyebabkan 135 KK 455 jiwa mengungsi. Perinciannya warga Desa Siwarak yang mengungsi sebanyak 66 KK 209 jiwa, warga Tlahab Lor 55 KK 201 jiwa, dan warga Karangreja 14 KK 45 jiwa.
“Pemkab Purbalingga sudah menurunkan tim ahli dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto. Bagaimana penanganan pasca bencana alam tersebut, kami menunggu rekomendasi dan hasil analisis dari tim ahli tersebut,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam kesempatan terpisah.