SERAYUNEWS – Idul Adha, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu hari besar dalam kalender Islam.
Perayaan Idul Adha ini jatuh pada tanggal 10 Dzulhijah, bulan terakhir dalam kalender Hijriah, dan berlangsung selama empat hari.
Idul Adha memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Muslim di seluruh dunia, yang memperingati ketaatan Nabi Ibrahim kepada Allah.
Sejarah Idul Adha bermula dari kisah Nabi Ibrahim (Abraham dalam tradisi Judeo-Christian), yang dikenal karena ketaatannya yang luar biasa kepada Allah.
Menurut tradisi Islam, Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk mengorbankan putranya, Ismail, sebagai tanda kepatuhan dan pengabdian.
Meskipun perintah ini sangat berat, Nabi Ibrahim dan putranya Ismail bersedia melaksanakannya tanpa ragu.
Namun, ketika Nabi Ibrahim hampir melaksanakan perintah tersebut, Allah menggantikan Ismail dengan seekor domba.
Peristiwa ini menjadi simbol pengorbanan dan ketaatan yang diabadikan dalam perayaan Idul Adha.
Idul Adha memiliki beberapa tujuan penting yang mencerminkan nilai-nilai Islam dan kemanusiaan. Apa saja? Berikut informasinya.
Idul Adha adalah waktu untuk mengingat ketaatan Nabi Ibrahim dan Ismail kepada Allah.
Ini mengajarkan umat Muslim pentingnya kepatuhan kepada perintah Tuhan dan kesediaan untuk berkorban demi kebaikan yang lebih besar.
Salah satu ritual utama Idul Adha adalah penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing, atau domba.
Kemudian, panitia kurban membagikan daging dari hewan kurban ini kepada keluarga, tetangga, dan terutama mereka yang kurang mampu.
Tradisi ini menekankan pentingnya solidaritas sosial dan membantu mereka yang membutuhkan.
Perayaan Idul Adha juga merupakan waktu bagi umat Muslim untuk memperbarui komitmen mereka kepada nilai-nilai kesalehan dan moralitas.
Hari raya ini mengingatkan mereka untuk menjalani hidup yang bersih, baik dalam tindakan maupun pikiran, sesuai dengan ajaran Islam.
Idul Adha adalah momen untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga dan komunitas.
Setelah pelaksanaan salat Idul Adha, umat Muslim biasanya mengadakan pertemuan keluarga dan makan bersama, yang memperkuat hubungan sosial dan kebersamaan.
Idul Adha bukan hanya sekadar perayaan religius, tetapi juga pengingat akan nilai-nilai penting seperti ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial.
Perayaan ini mengingatkan umat Muslim di seluruh dunia untuk hidup sesuai dengan ajaran Nabi Ibrahim.
Kemudian, terus berusaha menjadi individu yang lebih baik dalam hubungan mereka dengan Tuhan dan sesama manusia.
Dengan semangat ini, Idul Adha menjadi momentum yang bermakna untuk refleksi spiritual dan perbaikan diri.*** (Umi Uswatun Hasanah)