Purbalingga, serayunews.com
“Alhamdulillah angka kemiskinan terus menurun dari 16,24 % pada 2021 menjadi 15,30 % di tahun 2022. Ini karena adanyanya program bantuan sosial yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” kata Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi), dalam keterangan pers, Rabu (1/3/2023).
Dia menyampaikan, kecukupan pangan dan papan bagi masyarakat adalah prioritas pembangunan. Hal itu pula yang menjadi misi ketiga Pemerintah Kabupaten Purbalingga di bawah kepemimpinannya bersama Wabup Sudono. “Kita berkomitmen untuk mengupayakan kecukupan kebutuhan pokok masyarakat, utamanya pangan dan papan secara layak,” ujarnya.
Baca juga: [insert page=’soal-dugaan-pungli-sekda-purbalingga-bakal-periksa-lurah-penambongan’ display=’link’ inline]
Dia menjelaskan, selama tahun 2022, ada bermacam bantuan sosial, seperti program ‘Rantang Berkah’ bagi lansia sebatang kara sebanyak 510 orang. Lalu, santunan kematian untuk 32 keluarga tidak mampu, santunan anak yatim piatu sebanyak 5.000 anak. Kemudian, bantuan beras dan lele sebanyak 11.866 paket untuk masyarakat tidak mampu.
Kemudian, bantuan kepada disabilitas berupa alat bantu dengar, kruk, kursi roda dan lainnya. Lalu, bantuan kepada Orang Dengan Kecacatan Berat (ODKB) sebanyak 300 orang, bantuan kebencanaan untuk 457 KK (1.657 jiwa). Kemudian, bantuan panti untuk panti asuhan, panti wredha, yayasan dan lainnya, juga Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada petani dan buruh pabrik sebanyak 1.550 orang.
Untuk menyediakan papan yang layak juga ada program rehab Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk 1.306 rumah dengan anggaran total yang dikucurkan mencapai Rp16,3 miliar. Selain melalui anggaran pemerintah, juga berkolaborasi dengan Baznas, Dana Desa dan Corporate Social Responsibility (CSR).
Berikutnya, pemkab berupaya keras untuk meningkatkan capaian akses air minum layak dengan program pembangunan Sarana Penyediaan Air Minum (SPAM) Pedesaan. Total anggaran sebanyak Rp11,1 miliar yang terbagi melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp7,5 miliar sebanyak 1.527 Sambungan Rumah (SR), hibah air minum perdesaan sebesar Rp1,3 miliar untuk 618 SR dan SPAM berbasis masyarakat sebesar Rp2,3 miliar untuk 636 SR. Hasilnya capaian akses air minum layak terus meningkat dan pada 2022 menjadi 94,08%.
Pemkab juga meluncurkan program penyediaan sistem limbah domestik untuk menjaga kesehatan masyarakat sebanyak 1.025 sambungan rumah dengan anggaran sebesar Rp1,876 miliar. Hasilnya, capaian akses sanitasi layak meningkat menjadi 94,81%. “Kabupaten Purbalingga juga mendapatkan predikat sebagai daerah yang sudah bebas dari Buang Air Besar Sembarangan (BABS),” imbuhnya.