Purwokerto, serayunews.com
Rektor UMP, Assoc Prof.Dr.Jebul Suroso yang menjadi pembicara dalam Dialog dan Pengukuhan Forum Pembaruan Kebangsaan Kabupaten Banyumas, masa bakti 2022-2027 di Pendapa Si Panji, Rabu (14/12/2022) menyampaikan, FPK sangat sejalan dengan komitmen UMP yang mengakui perbedaan dan menghargai kebhinnekaan. Mengingat UMP juga terdiri dari banyak kultur yang beragam, dari sabang sampai Merauke.
“UMP berawal dari banyak kultur yang berbaur menjadi satu. Sehingga kita sangat berkepentingan dan siap berkontribusi dalam mewujudkan kerukunan ini. Seperti penyampaian tadi, kita siap untuk membuat riset, kajian, hingga memfasilitasi serta mensinergikan dengan kegiatan FPK,” terangnya.
Lebih lanjut Rektor UMP menyampaikan, indeks kerukunan umat secara nasional sebenarnya dalam posisi yang wajar. Sebab, aspek toleransi di bawah 70 persen. Jika dikaitkan dengan tahun politik yang rentan terjadi konflik ataupun hal lain yang mengancam disintegrasi bangsa, maka perlu langkah preventif.
“Dari masukan beberapa peserta diskusi tadi, toleransi di Banyumas berkembang sangat bagus, kerukunan berjalan on the track dan kita harus merawatnya,” kata Rektor.
Dalam pemaparannya, Jebul Suroso juga menyampaikan semangat keindonesiaan dari Prof Haedar Nashir, selaku Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, yaitu ada syarat untuk mewujudkan masa depan cerah Indonesia, yakni mengonfirmasi bagaimana menempatkan dan mengaktualisasikan nilai dasar berbangsa Indonesia yaitu Pancasila, agama dan kebudayaan luhur bangsa. Menurutnya, rancang bangun Indonesia yang tepat adalah bhinneka tunggal Ika, yang merupakan hasil pemikiran dari banyak tokoh bangsa.
Dalam konteks Banyumas, Rektor mengatakan, ada tiga kunci utama Banyumas menjadi praktik baik merawat kebinnekaan, yaitu menggembirakan kebinnekaan, melahirkan manusia Pancasila yang berkelanjutan dan berkualitas serta memperkuat literasi kaum muda sebagai manusia Pancasila dalam perkatan maupun perbuatan.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Banyumas, Eko Heru Surono mengatakan, kegiatan hari ini merupakan implementasi dari Permendagri nomoe 34 Tahun 2006. Jika dikaitkan dengan tahun politik, maka ia memandang perlu untuk menyegarkan semangat persatuan dan kebangsaan, salah satunya dengan cara menggelar dialog seperti hari ini.