Cilacap, Serayunews.com- Virus Corona merebak di Indonesia, meskipun demikian Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Cilacap tetap melaksanakan study tour ke Bali. Rombongan terdiri dari lima bus dan satu elf ini berangkat pada Jumat (13/3) malam dan kembali ke Cilacap pada Selasa (17/3) siang.
Rombongan SMA yang berwisata ke Bali ini, terdiri dari sebanyak 254 siswa, 10 guru pendamping, dan kru biro wisata sekitar 10 orang.
Seharusnya rombongan baru selesai sampai ke Cilacap pada tanggal 19 Maret. Akan tetapi adanya kebijakan Presiden RI terkait virus corona yang disampaikan pada Hari Minggu (15/3) rombongan diminta untuk kembali ke Cilacap.
Sesampainya di sekolah seluruh bus masuk ke dalam halaman sekolah yang sudah disterilisasi oleh Dinas Kesehatan dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap. Keluarga siswa-siswi menunggu di luar pintu gerbang sekolah.
Sebelum turun bus, para siswa-siswi diberikan masker. Setelah turun mereka cuci tangan menggunaakan hand sanitizer, dan dilanjutkan dengan cuci tangan menggunkan sabun. Mereka selanjutnya dicek suhu tubuh. Jika mereka normal dikumpulkan sesuai kelas, namun jika suhu lebih dari 37 derajad, mereka dikumpulkan tersendiri dan assasmen lanjutan.
Bus dan juga barang-barang milik siswa-siswi disemprot disinfektan oleh Tim WASH dari PMI Kabupaten Cilacap.
āSetelah berkumpul, mereka Kami berikan edukasi (covid-19), kita berikan penanganan lebih lanjut apaabila ada yang suhu agak tinggi. Tadi memang ada yang beberapa suhu tinggi, setelah diperiksa, ternyata mereka rata-rata karena perjalanan jauh kecapaian, karena setelah istirahat suhu kembali normal,ā kata Ketua Tim Edukasi Pemulangan Siswa SMA N 2 Cilacap Agus Wantoso.
Dikatakan jika seluruh siswa, pendamping dan juga kru tidak ada masalah kesehatan. Meskipun dmeikian, mereka tetap menjadi orang dalam pengawasan (OPD), dan dalam pemantauan, selama 14 hari kedepan. Mereka dihimbua untuk mengkarantina diri di dalam rumah masing-masing.
āSaat ini kondisinya sehat, tetapi mereka tetap dalam pemantauan, dan pengawasan. Pemantauan dan pengawasan bukan berarti mereka tidak sehat,ā katanya.
Tim juga memberikan edukasi kepada orang tua wali murid, agar selama 14 hari kedepan, putra putrinya untuk isolasi di rumah.
āTidak boleh keluar, aktivitas keluar tidak boleh, bentuk apapun. Di rumah juga jangan kontak dulu, jangan bersentuhan dulu dengan putra putrinya. Ini untuk menjaga kemungkinan,ā katanya.
Apabila setelah pulang, badan hangat, ada gejala batu, pilek, dan sesak nafas, orang tua diminta untuk menghubungi sekolah, yang selanjutnya akan diteruskan ke Puskesmas dan Dinas Kesehatan untuk ditindaklanjuti.
Setelah mendapatkan edukasi dari Tim Edukasi, seluruh siswa bergantian mandi di sekolah, dengan pakaian ganti yang sudah disiapkan oleh orang tua masing-masing. Setelah bersih, baru para siswa diperbolehkan pulang ke rumah untuk mengkaantina sendiri.
Kepala SMA Negeri 2 Cilacap Puji Astuti Wardani mengatakan jika rombongan berangkat sebelum ada instruksi pencegahan wisata. Padahal, rombongan sudah sampai ke Bali pada Minggu. Sehingga diputuskan, rombongan untuk segera pulang, pada hari Senin.
āMereka pulangnya dipercepat, dan dikawal agar lebih cepat. Sekolah juga berkoordinasi dengan Puskesmas Cilacap Utara, yang kemudian dilanjutkan ke Dinas Kesehatan dan PMI, agar ada penanganan terhadap siswa, karena baru dari Bali,ā katanya yang baru beberapa hari menjabat sebagai Kepala SMA N 2 Cilacap.
Selama 14 hari ini, para siwa belajar di rumah, serta selalu memantau perkembangan siswa-siswinya. Mereka juga diperbolehkan masuk setelah ada instruksi selanjutnya.