
SERAYUNEWS – Aksi seorang bocah indigo bernama Rival Altaf mendadak menjadi perbincangan publik setelah dinilai membantu menemukan titik keberadaan korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap. Remaja asal Desa Benda, Majenang ini disebut memiliki kemampuan melihat peristiwa yang tidak bisa ditangkap orang lain pada umumnya.
Kesaksian terhadap keterlibatan Rival turut dibenarkan oleh Ketua Relawan Damkar (Redkar) Kabupaten Cilacap, Mustangin Mulyana. Ia termasuk yang terjun langsung dalam operasi pencarian korban tersebut.
“Awal pertama saya pas istirahat, evakuasi hari pertama itu pas hujan. Posisi duduk di teras rumah warga. Kebetulan Rival ngobrol dengan saya, dia cerita nunjukin jenazah di sebuah titik. Konon katanya sesuai dengan pandangan mata batinnya minta dievakuasi,” ujar Mustangin, Rabu (26/11/2025).
Menurutnya, Rival menggambarkan keberadaan beberapa korban dengan sangat rinci. “Dia cerita posisi jenazah. Ada ayah dan anaknya, anaknya dipeluk ayahnya, terus dengan istrinya yang lagi hamil,” terangnya.
Namun karena waktu dan kondisi hujan, pencarian baru dilanjutkan pada hari berikutnya dalam operasi SAR. Saat dilakukan pengecekan di titik yang dimaksud, hasilnya mengejutkan.
“Betul, persis seperti yang Rival sampaikan, memang ada anak yang posisi dipeluk bapaknya. Istrinya juga dalam kondisi hamil seperti yang Rival sampaikan,” kata Mustangin.
Penjelasan yang akurat tersebut membuat relawan memberi kepercayaan bagi Rival untuk menunjukkan titik lain yang kemungkinan ada korban. Sejumlah lokasi yang ia tunjuk ditemukan korban sesuai informasi yang diberikan.
“Insyaallah beberapa titik itu ya tepat, memang di situ setelah ditunjukkan oleh Rival memang ada korban,” ungkap Mustangin.
Ia sendiri mengaku heran bagaimana Rival mampu menggambarkan peristiwa sebelum longsor terjadi dengan detail. “Dia itu bisa melihat dan juga mendengar kayak orang bisa melihat apa ya, memutar sebuah peristiwa gitu loh yang saya sendiri heran,” ujarnya.
Rival bahkan disebut mampu menceritakan mengapa jenazah seorang ibu ditemukan tidak bersama suami dan anaknya.
“Karena mungkin ibunya itu sempat masuk ke dalam lagi mau ngambil sesuatu, sedangkan bapaknya dan anaknya itu sudah di depan pintu karena sudah keluar. Tapi tanah keburu datang,” tutur Mustangin, menyampaikan cerita Rival.
Setelah membantu di Cilacap selama beberapa hari, Rival juga diperbantukan pencarian korban di lokasi longsor Pandanarum, Banjarnegara.
Sementara itu, longsor di Cibeunying sendiri yang terjadi pada Kamis 13 November 2025, mengakibatkan 21 orang meninggal dunia dan dua korban masih dinyatakan hilang hingga operasi SAR dihentikan.
Fenomena bocah indigo dalam operasi penanganan bencana memang kerap menimbulkan pro dan kontra di masyarakat. Namun, dalam situasi genting di lapangan, setiap bantuan informasi yang dapat mempercepat penemuan korban dinilai penting selama tetap berada dalam kendali tim SAR profesional.