Advertisement
Advertisement
Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Pertanian Cilacap, Susilan melalui Kepala Bidang Tanaman Pangan, Melati Asih mengatakan, total ada 196 hektar sawah yang terdampak banjir kali ini. Adapun 196 hektar tanaman padi itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Wanareja, Gandrungmangu, Kawunganten dan Kesugihan.
“Total ada 196 hektar, meliputi empat kecamatan. Pemantauan masih kami lakukan selama 7 hari pasca banjir. Jadi nanti bisa tahu padi tersebut puso atau tidak,” katanya kepada serayunews.com, Selasa (16/8/2022).
Meski begitu, kata dia, tanaman padi yang terendam banjir tersebut berpotensi mangalami penurunan kualitas. Selain itu, menurutnya skala banjir dan angin kencang mencakup wilayah yang luas, namun dia optimis dampaknya tidak terlalu besar.
“Karena tanaman padi yang terdampak banjir berlangsung singkat, sekitar sehari atau dua hari. Semoga saja tidak parah,” tuturnya.
Menurutnya, selain terdampak banjir, terdapat sekitar 4 hektar tanaman padi yang tertimbun tanah longsor. Dari jumlah tersebut, wilayah terdampak terluas terjadi di Kecamatan Wanareja dan Cipari. Tanaman padi yang tertimbun material longsoran itu pun, pasti puso.