
Jalur penyelamat yang dibangun di Desa Bayeman, Kecamatan Karangreja, Kabupaten Purbalingga sudah bisa difungsikan. Hanya saja, secara keseluruhan konsepnya masih ada beberapa yang perlu pembenahan. Fasilitas yang seharusnya bisa menyelamatkan justru berpotensi mencelakakan.
Purbalingga, Serayunews.com
Kepala Balai Pengelola Sarana Prasarana Perhubungan (BPSPP) wilayah V Dishub Jateng, Bambang Sugiarto menyampaikan hasil pengamatan bersama Satlantas Polres Purbalingga, memiliki sejumlah catatan. Karena melihat kondisi yang ada itu keberadaan jalur penyelamat masih dinilai membahayakan.
“Sekitar 100 meter di depan jalur penyelamat masih ada tebing yang belum dicor. Selain itu hasil pengamatan kami bersama satlantas ada beberapa catatan yang bisa diteruskan ke bina marga,” kata Bambang, saat melakukan monitoring jalur penyelamat, Selasa (26/10/2020).
Dijelaskan, tebing yang belum dicor itu berpotensi terjadi longsor. Nantinya material masuk ke ruas jalan, dan dikhawatirkan bisa menyebabkan kendaraan tergelincir.
Apalagi, lanjutnya, melihat topografinya, kemiringan tebing sekitar 90 derajat. Materialnya berupa batu dan kerikil.
“Maka pengendara diminta mewaspadai, harapannya dapat dicor kembali,” ujarnya.
Selain soal tebing, persis di depan jalur penyelamat ada dua pal yang membahayakan. Sebelum masuk ke jalur penyelamat justru kendaraan menabrak pal dulu. Selain itu, tanggul penahan media pasir juga terlalu tinggi.
“Ada dua pal. Nah itu dikhawatirkan jika ada kendaraan yang mengalami rem blong, mau ke jalur penyelamat malah nabrak pal dulu. Tanggul penahan media terlalu tinggi. Jadi kalau ada kendaraan hendak masuk jalur penyelamat malah bisa oleng dulu. Memang ini tadinya di tanggul untuk mencegah material pasir tidak hanyut kebawa air. Jadi untuk depan jalur masuk ke diratakan,” katanya.
Kasat Lantas Polres Purbalingga AKP Fadli SH SIK menyampaikan, berdasarkan pengamatan bersama Dishub, memang ada sejumlah catatan. Nantinya akan disampaikan ke pimpinan dan stakeholder terkait.
“Memang ada beberapa catatan yang akan kami naikkan ke pimpinan, analisis untuk ke depannya risiko risiko yang bisa terjadi. Artinya jalur penyelamat bisa digunakan dan bisa menyelamatkan, tidak keluar dari jalurnya,” katanya.