SERAYUNEWS – Tim pemasaran kerap menggunakan gimmick marketing untuk meningkatkan penjualan melalui media sosial.
Kendati begitu, tim pemasaran mesti hati-hati ketika menggunakan gimmick marketing, lantaran tidak semua strategi tersebut dapat menarik perhatian.
Oleh karena itu, redaksi akan membahas deretan gimmick marketing yang dapat merusak brand. Apa saja? Berikut informasinya:
Melansir myrobin.id, newsjacking merupakan istilah yang kerap digunakan untuk mengikuti berita yang sedang viral atau ramai diperbincangkan.
Dalam prosesnya, newsjacking akan membahas topik yang sedang viral, kemudian dibenturkan dengan perspektif brand.
Namun, teknik ini seringkali gagal dilakukan oleh tim pemasaran. Lantas, tidak jarang, teknis ini malah menyinggung korban atau yang sedang berkaitan dengan kasus tersebut.
Oleh karena itu, jika tim Anda akan menggunakan gimick marketing ini, mesti hati-hati. Jangan sampai dianggap cringe atau plagiat oleh calon konsumen.
Hashtag atau tagar memang kerap digunakan dalam unggah di media sosial, fitur ini akan menjangkau audiens lebih banyak.
Biasanya, agar konten yang Anda unggah bisa viral, maka brand bisa menaikkan hashtag di media sosial seperti Twitter dan Instagram.
Namun, Anda tidak boleh sembarangan ketika menggunakan Hashtag. Anda mesti sesuaikan dengan brand atau produk yang sedang Anda tawarkan.
Misal, Anda sedang mengunggah konten produk kecantikan, Anda bisa menggunakan tagar #cantik, #skincare, #cantikputihalami, dan lain sebagainya.
Dalam perspektif marketing, Clickbait ini merupakan taktik untuk menarik perhatian atau membujuk pengguna untuk mengklik artikel Anda.
Namun, trik marketing ini kerap disebut sebagai salah langkah. Lantaran, dianggap bisa menipu atau menyesatkan pengguna.
Nahasnya, bisa membuat konsumen merasa kecewa, karena ekspektasi mereka tidak sesuai dengan apa yang gembar-gemborkan.
Alih-alih menarik perhatian calon konsumen untuk membeli, mereka malah menyerang brand yang Anda promosikan.
Itulah deretan gimmick marketing yang tidak disarankan untuk Anda lakukan, karena dapat merusak brand dan menghancurkan usaha Anda selama ini.*** (Umi Uswatun Hasanah)