Warga Purwokerto Harus Bangga, Atribut Pangkat Paskibraka Nasional Ternyata Buatan Wong Pasir

Amin WahyudiJurnalis:Amin Wahyudi
Kusmiran (42) perajin atribut tanda pangkat Paskibraka Nasional di Pasir Wetan Purwokerto Barat, Jumat (2/8/2024). (Amin Wahyudi)

SERAYUNEWS – Dua pelajar asal SMA N 2 Purwokerto, lolos seleksi menjadi calon anggota Paskibraka tingkat Provinsi Jawa Tengah. Tak kalah membanggakan, atribut pangkat para anggota Paskibraka Nasional, merupakan karya dari perajin di Purwokerto.

Kusmiran, pria berusia 42 tahun warga RT 4 RW 2, Kelurahan Pasir Wetan, Purwokerto Barat, Kabupaten Banyumas adalah orangnya.

Dia bersama lima orang pekerja, membuat tanda pangkat atribut atau evolet dan pin garuda untuk peci anggota Paskibraka. Dia mendapat pesanan 30 pasang evolet, dan 500 pieces pin garuda.

“Awal ada pesanan buat Paskibra, karena kebetulan kita punya langganan toko di Jakarta dan kemungkinan dari istana biasa membeli di sana. Istana membeli orderan itu lewat toko tersebut dan bilang ini buat Paskibraka. Tapi itu untuk di Istana Merdeka atau IKN, saya tidak tahu. Tapi kemungkinan di IKN,” katanya, Jumat (02/08/2024).

Dia menceritakan, produknya menembus pasar nasional bukan kali ini saja. selama menjalani usahanya, karyanya pernah digunakan sejumlah pejabat seperti Wiranto, dan Kapolri.

“Harga untuk satu pasang evolet Paskibraka itu Rp100 ribu, sedangkan pin garuda cuma Rp 15 ribu per pieces,” katanya.

Pada bulan Kemerdekaan seperti ini, pesanannya meningkat dari hari biasa. Dalam kondisi biasa dia bisa membuat sebanyak 500 – 1.000 pieces berbagai pesanan tanda pangkat per bulannya.

“Butuh waktu kurang lebih 2 mingguan sampai seluruh pesanan selesai, harus sudah sampai pada 11 Agustus 2024 nanti,” ujarnya.

Bersaing dengan Produk Import

Proses pembuatan evolet dan pin, di awali dengan grafis di komputer. Kemudian pencetakan design dengan kertas film dan pengukuran di plat kuningan.

“Tingkat kesulitannya ada pada bagian pewarnaan. Karena ada detail-detail khusus yang harus teliti,” kata dia.

Dia memulai usahanya sejak 1980 silam, turun temurun dari sang ayah. Keunggulan tanda jabatan dan pangkat yang dia buat dari plat kuningan, kuat dan tahan lama. Selain itu juga sangat detail dengan pewarnaan yang terang.

Perkembangan zaman menjadi tantangan tersendiri bagi usahanya. Dulu dia mempekerjakan sampai 15 orang, dan kini menyisakan 5 orang saja. Dia harus menghadapi produk dari Cina yang juga mirip buatannya.

“Atribut dari Cina mirip, harganya lebih murah. Jelas itu jadi tantangan,” katanya.

Namun ia optimistis produk buatannya, jauh lebih baik dan lebih berkualitas. Selain tanda pangkat jabatan, ia juga pernah membuat medali event running.