Purwokerto, Serayunews.com- Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung membuat berbagai aktivitas terpaksa diurungkan. Namun, tidak menghalangi sejumlah wartawan di Kabupaten Banyumas untuk terus berkarya.
Di tengah pandemi ini, sejumlah wartawan yang berkarya di Kabupaten Banyumas berkolaborasi membuat sebuah buku berjudul “Di Tepi Serayu Aku Merindu”. Buku yang mengisahkan anak-anak di Panti Asuhan Bunda Serayu Banyumas ini berisi 154 halaman dan diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama dalam versi ebook serta dicetak terbatas.
Penulis buku tersebut di antaranya Ari Nugroho wartawan Banyumas TV, Alfiatin wartawan Serayunews.com, Puji Purwanto wartawan Suara Merdeka, Dian Aprilia Pewarta Foto Suara Merdeka, Fadlan Mukhtar Zain wartawan Kompas.com, Arbi Anugrah wartawan Detik, serta Wilibrordus Megandika Wicaksono wartawan Harian Kompas.
Satu penulis buku tersebut, Permata Putra Sejati mengatakan dalam menggali data ada kesulitan mengenal pribadi, kesukaan, latar belakang adik-adik di panti terutama yang masih balita. Namun, ada perasaan senang dan syukur bisa ikut terlibat mengenal kehidupan mereka.
“Senang bisa mengenal kehidupan mereka. Saya jadi tahu sisi-sisi lain dari anak-anak di panti,” kata Wartawan Tribunnews Jateng ini.
Koordinator penulis, Megandika mengatakan buku tersebut mengisahkan kerinduan anak-anak di panti asuhan yang berasal dari berbagai kota di Indonesia.
“Ada yang sangat merindukan orangtua dan keluarga mereka, tapi ada juga yang tidak karena memang tidak kenal siapa orangtuanya,” katanya.
Megandika menambahkan, anak-anak dibawa dan dibesarkan di panti karena berbagai alasan mulai dari ekonomi hingga ketidaksiapan orangtua.
“Saya berharap buku ini bisa dibaca oleh banyak orang, terutama anak muda serta calon orangtua supaya bisa menyiapkan keluarga dengan sungguh-sungguh dan bertanggungjawab,” ujarnya.
Para penulis, lanjutnya, juga berharap agar anak-anak di panti bisa meraih cita-citanya dan hidup bahagia bersama orangtuanya lagi. Pada tahap pertama di bulan Mei, kata dia, buku dicetak terbatas sebanyak 125 eksemplar dan versi ebook bisa dibeli di klik di sini
“Kami memcoba berkreasi dan berbagi di masa pandemi ini. Semua keuntungan dan pembayaran lebih terhadap buku versi cetak maupun royalti dari penjualan ebook tersebut didonasikan kepada adik-adik di Panti Asuhan Bunda Serayu Banyumas,” katanya.
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Banyumas Lilik Darmawan mengatakan buku tersebut bagian dari implementasi jurnalisme empati, dengan para penulisnya yang merupakan jurnalis di Purwokerto.
“Mereka mengajak untuk masuk ke sebuah ruang yang berbeda dari dunia nyata, meski sesungguhnya itu adalah fakta. Dengan polosnya, anak-anak itu menceritakan sebuah kepedihan, meski pengungkapannya tak harus dengan tangisan. Mereka justru mengajak belajar untuk tidak mengutuki narasi kehidupan yang kelam. Namun bagaimana mereka menyalakan lentera harapan untuk masa depan,” kata dia.
Pemesanan buku versi cetak bisa kirim pesan atau DM melalui Instagram @ditepiserayuakumerindu atau melalui WhatsApp kepada Megandika dengan nomor 081317774185.