SERAYUNEWS- Tahukah kamu bahwa sepertiga air bersih di Indonesia tidak pernah sampai ke rumah-rumah warga? Fakta mencengangkan ini dikenal dengan istilah Non Revenue Water (NRW) atau Air Tak Berekening.
Melansir keterangan di Instagram Perumdam Tirta Satria Banyumas, data menunjukkan bahwa sebanyak 33% air bersih di Indonesia hilang sebelum sampai ke rumah.
“Fenomena ini disebut Non Revenue Water (NRW) atau Air Tak Berekening yang dibiasanya disebabkan oleh kebocoran pipa, pencurian air, kesalahan sistem, serta salah catat meter air,” tulis keterangannya.
Fenomena NRW terjadi saat air bersih yang sudah Perumdam produksi, justru menghilang sebelum mencapai ke pelanggan. Ada banyak penyebab dari fenomena ini.
Non Revenue Water atau disingkat NRW adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan air bersih yang sudah diproduksi oleh perusahaan air minum, tetapi tidak tercatat sebagai penjualan karena tidak sampai ke pelanggan secara sah.
NRW disebut juga sebagai Air Tak Berekening karena air tersebut tidak menghasilkan pendapatan bagi perusahaan, meski tetap memerlukan biaya produksi dan distribusi.
Di Indonesia, sekitar 33% air bersih yang diproduksi hilang sebelum sampai ke rumah pelanggan. Angka ini sangat tinggi dan menunjukkan adanya persoalan serius dalam sistem distribusi air.
Beberapa penyebab utama NRW antara lain:
1. Kebocoran Fisik (Physical Losses)
Terjadi karena kerusakan pada jaringan pipa, sambungan, atau tangki penampungan air.
Umumnya disebabkan oleh usia infrastruktur yang sudah tua, tekanan air yang tidak stabil, atau kurangnya perawatan rutin.
2. Pencurian Air (Illegal Connections)
Terjadi ketika masyarakat mengambil air tanpa izin atau tanpa menggunakan meteran resmi.
Bisa dilakukan melalui penyambungan ilegal ke jaringan pipa.
3. Kesalahan Sistem Administrasi
Termasuk kesalahan pencatatan meter air, meter rusak, atau meter yang tidak terbaca.
Bisa juga karena data pelanggan tidak akurat atau tidak diperbarui.
4. Air Tak Tercatat (Unmetered Water Use)
Misalnya, penggunaan air untuk pemadaman kebakaran, penyiraman taman kota, atau penggunaan internal PDAM yang tidak diukur.
NRW bukan hanya masalah bagi perusahaan air minum, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat dan lingkungan. Berikut dampaknya:
1. Mengurangi Pasokan Air Bersih
Air yang hilang tidak dapat dimanfaatkan oleh pelanggan, menyebabkan kekurangan pasokan di beberapa wilayah.
2. Menurunkan Tekanan Air
Kebocoran menyebabkan tekanan air dalam pipa menurun, sehingga air tidak mampu mencapai rumah-rumah di area yang lebih tinggi atau jauh dari sumber.
3. Menurunkan Kualitas Air
Pipa bocor dapat memungkinkan kontaminan masuk ke dalam aliran air, membahayakan kesehatan pelanggan.
4. Kerugian Finansial Perusahaan
Air yang hilang tetap memerlukan biaya produksi (listrik, bahan kimia, tenaga kerja), tetapi tidak menghasilkan pemasukan, sehingga merugikan keuangan perusahaan.
5. Meningkatkan Risiko Krisis Air
Dalam jangka panjang, tingginya NRW mempercepat krisis air karena produksi dan distribusi tidak efisien.
Peran aktif masyarakat sangat penting dalam menekan angka NRW. Beberapa langkah konkret yang bisa dilakukan:
1. Laporkan Kebocoran
Jika melihat genangan air yang tidak wajar atau mencurigai adanya pipa bocor, segera laporkan ke PDAM atau penyedia air setempat.
2. Gunakan Air Secukupnya
Bijak dalam menggunakan air, hindari pemborosan, dan edukasi keluarga tentang pentingnya konservasi air.
3. Periksa Instalasi Pipa di Rumah
Pastikan tidak ada kebocoran di sambungan atau keran. Segera perbaiki jika ada kerusakan.
4. Pasang Meter Air yang Akurat
Gunakan meteran air yang resmi dan dalam kondisi baik agar pemakaian terukur dengan benar.
Non Revenue Water adalah masalah serius yang menyebabkan sepertiga air bersih di Indonesia hilang sebelum digunakan.
Penyebabnya mencakup kebocoran, pencurian, dan kesalahan sistem. Dampaknya luas: dari berkurangnya pasokan air hingga potensi krisis air.
Namun, solusi tetap ada dan bisa dimulai dari diri sendiri. Dengan peduli terhadap kebocoran, menggunakan air secara bijak, serta menjaga instalasi air tetap baik, masyarakat dapat berkontribusi langsung dalam mengurangi NRW.
Mari kita jaga air bersih, karena setiap tetesnya sangat berarti!