Wastam, Anggota DPR dari Partai Demokrat Dapil Banyumas-Cilacap Komentari KLB

Sabtu, 03 April 2021 pukul 11.07

kudeta demokrat melalui klb, klb demokrat, serayunews, serayu news, berita terkini, berita hari ini — Acara doa bersama dan santunan anak yatim di taman wisata The Forest Island

Upaya kudeta terhadap Partai Demokrat melalui Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, menjadi pelajaran berharga bagi partai. Namun, dengan kerja keras dan doa yang tidak pernah putus, pada akhirnya membuahkan hasil manis, dimana pemerintah melalui Kementrian Hukum dan HAM menyatakan menolak permohonan pihak KLB dan hanya mengakui satu kepengurusan sah Partai Demokrat yaitu di bawah kepemimpinan Agus Harimurti Yudhonoyo (AHY).

Anggota Komisi 8 DPR RI dari Partai Demokrat, Wastam SE menyatakan sangat lega dan bersyukur atas keputusan tersebut. Hikmah dari kejadian tersebut adalah, Partai Demokrat lebih solid dan terus meningkatkan konsolidasi partai.

“Ini menjadi pelajaran berharga bagi kami dan Partai Demokrat bisa melalui ujian dengan hasil yang baik, tanpa ada perpecahan yang meluas,” katanya, Sabtu (3/4).

Lebih lanjut wakil rakyat dari Dapil VIII ini mengungkapkan, pada saat terjadi tekanan dari pihak KLB dengan berbagai gerakannya, DPP Partai Demokrat meminta agar anggota DPR RI menggelar acara doa bersama dan konsolidasi partai secara serentak. Untuk wilayah Banyumas, doa bersama dilakukan pada hari Sabtu (27/3), bertempat di Taman Wisata The Forest Island, Pandak, Kecamatan Baturaden.

Dua Pasar di Banyumas Selesai Direvitalisasi, Bagaimana dengan Pasar Lainnya?

sekitar 22 jam yang lalu

“Kita mengundang 250 orang, termasuk anak-anak yatim piatu yang juga kita berikan santunan. Sebab, sesuai dengan ajaran agama kita, doa anak yatim sangat mustajab dan doa bersama ini dipimpin oleh Kyai Sahlan,” tuturnya.

Acara doa bersama berlangsung dengan khidmat. Semua yang hadir turut mendoakan untuk keselamatan demokrasi di Indonesia serta untuk keselamatan Partai Demokrat. Acara kemudian dilanjutkan dengan konsolidasi partai.

“Peristiwa KLB Deli Serdang tidak hanya menyerang Partai Demokrat saja, tetapi juga menciderai demokrasi kita, sehingga seharusnya menjadi pelajaran berharga tidak hanya untuk kader Demokrat, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Indonesia,” ucapnya.