Purwokerto, serayunews.com
Ada tiga sungai besar yang melintas di wilayah Kota Purwokerto, yaitu Sungai Kranji, Sungai Banjaran dan Sungai Logawa. Menurut Kresnawan, ketiga sungai tersebut kondisinya cukup memprihatinkan. Selain faktor sampah, juga karena banyaknya bangunan yang melanggar garis sepadan sungai.
“Bangunan yang melanggar garis sepadan sungai cukup banyak di wilayah perkotaan dan tidak mungkin langsung kita tertibkan semua karena sebagian besar adalah rumah tinggal. Kita menempuh upaya untuk mengedukasi, agar terbangun kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga sungai,” katanya, Jumat (23/9/2022).
Guna membangun kepedulian masyarakat terhadap sungai, DPU Banyumas juga membina komunitas Masyarakat Peduli Sungai dengan melibatkan warga di sekitar Sungai Kranji, Banjaran dan Logawa. Dalam kegiatan bersih-bersih Tesda, mereka juga dilibatkan.
Sementara itu, terkait musim hujan serta potensi munculnya genangan air dan banjir, Kresnawan mengakui, jika ada beberapa infrastrutur yang memang perlu diperbaiki. Namun, di sisi lain, peran serta masyarakat juga dibutuhkan untuk menjaga kebersihan sungai ataupun saluran pembuangan air.
“Kita akui jika infrastruktur perlu perbaikan, tetapi sampah yang masuk ke gorong-gorong serta aliran sungai juga menjadi penyebab banjir. Sehingga sekeras apapun kita berupaya memperbaiki infrastruktur, tanpa didukung oleh kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, maka hasilnya tidak akan maksimal. Garis sepadan sungai juga harus dipatuhi, karena jika dilanggar akibatnya tidak hanya mempersempit dan mempersulit pemeliharaan sungai, tetapi juga berpotensi membahayakan bagi pemilik bangunan sendiri,” terangnya.
Kresnawan mengimbau, kepada masyarakat yang akan membangun di dekat sungai, agar berkonsultasi terlebih dahulu dengan petugas.
Kegiatan bersih-bersih di Tesda Kranji juga melibatkan kelompok ibu-ibu yang tergabung dalam Kranji Membangun (KM) Tesda 51. Salah satu anggotanya, Eling Hadi Asih mengatakan, ia bersama ibu-ibu anggota KM Tesda 51 rutin melakukan bersih-bersih di kawasan Tesda minimal seminggu sekali. Hal tersebut dilakukan dengan dilandasi kesadaran untuk ikut menjaga kawasan sekitar sungai.
“Saya kalau hari Minggu jualan di sekitar Tesda dan saya juga tinggal di dekat sini, Sungai Kranji ini ada di depan mata, jadi sangat disayangkan kalau tidak ikut menjaga kebersihannya, terlebih sudah dimanfaatkan untuk kawasan wisata yang kita juga ikut berjualan. Jadi tanpa diminta pun, kita sudah rutin bersih-bersih,” tuturnya.
Dari DPU Banyumas sendiri, beberapa pegawai juga ikut kegiatan bersih-bersih di Tesda, seperti, Sub Koordinator Pembangunan Irigasi Bidang SDA dan Irigasi, Sumiyanti Hanafi, Sub Koordinator Operasi Pemeliharaan SDA dan Irigasi, Nazula Wardah, Sub Koordinator Pembangunan SDA, Kabul Raharjo dan lainnya. (adv)