Maraknya Pengemis Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di persimpangan perkotaan Purwokerto, ternyata bukan tanpa alasan. Dengan pendapatan sedikitnya Rp 200 ribu sehari, membuat keberadaannya semakin menjamur.
Purwokerto, serayunews.com
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Banyumas, pernah mendapati keterangan bahwa satu PGOT mampu menghasilkan Rp200.000 sehari.
Kepala Satpol PP Kabupaten Banyumas, Setia Rahendra mengatakan, hampir setiap hari pihaknya melakukan razia dan mendapati para PGOT di persimpangan Purwokerto.
“Ada yang sehari dapat Rp 100.000 sampai Rp200.000 satu orangnya, mungkin itu alasan mereka jadi betah di sini,” ujar dia, Selasa (17/5/2022).
Ia menambahkan, para PGOT yang terjaring biasanya berkelompok di mana dalam satu kelompok terdiri dari dua hingga tiga orang. Kemudian, ada juga yang perorangan namun sangatlah jarang.
“Seperti yang badut perempatan, mereka itu gantian mengenakan konsum (shift, red), padahal tiap hari kami menjaring dan belum efektif memang,” katanya.
Kurang efektinya penanganan, menurut Rahendra, karena belum adanya rumah singgah yang dapat menampung mereka ketika terjaring razia.
“Saat ini lagi dibangun rumah singgah bagi mereka, itu dibangun oleh pihak Dinsospermades. Informasinya tahun ini bisa selesai,” ujarnya.
Selain itu, PGOT yang ada di Kabupaten Banyumas bukan hanya berasal dari wilayah Kabupaten Banyumas saja. Mereka juga berasal dari Kabupaten tetangga seperti Purbalingga dan daerah lainnya.
“Jadi itu memang orang lama yang kerjaannya dari dulu seperti itu,” kata dia.