Advertisement
Advertisement
Ketua Kelompok Konservasi Penyu Nagaraja Cilacap Jumawan mengatakan, saat ini di tempat konservasi masih ada beberapa ekor penyu yang belum dilepasliarkan. Rencananya akan dilepas sekaligus meresmikan tempat konservasi yang di bangun di pantai Sodong Desa Karangbenda Kecamatan Adipala, namun sambil menunggu situasi Covid 19 mereda.
“Tempat konservasi seluas 1.342 meter persegi di lahan TNI Angkatan Darat, penggarapnya dari kita sendiri dan dibantu dari CSR Pertamina, secara keseluruhan sudah hampir jadi tinggal satu bangunan lagi. Saat ini di tempat konservasi ada 3 ekor penyu berumur jalan 9 bulan, dan 33 ekor tukik (anak penyu) berumur jalan 4 bulan, kita konservasi jenis penyu lekang, dan tahun 2021 ini belum ada pendaratan telur penyu, kemungkinan mendarat pada bulan April Oktober,” katanya, Minggu (24/01/21).
Jumawan menjelaskan, bahwa saat ini ada sejumlah kendala yang dihadapi dengan biaya operasional yang tidak sedikit, pasalnya penyu yang di konservasi setiap hari diberi makan ikan segar, sementara biaya operasional masih ditopang secara swadana kelompok bahkan tak jarang menggunakan uang pribadi.
“Harapannya kita tempat ini bisa segara dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi, nanti kita siapkan kotak donasi untuk membantu biaya operasional pakan penyu, pemeliharaan serta untuk beli bahan pokok sebagai mengganti ongkos nelayan yang telah menemukan telur penyu, sementara ini untuk biaya pakan per ekor sehari bisa menghabiskan dana sekitar Rp 2.500 rupiah kali 36 ekor tukik, biasanya kita kasih makanan ikan segar seperti ikan, udang, cumi dan sotong yang kita beli dari pasar,” jelasnya.
Lebih lanjut katanya, keberadaan tempat konservasi penyu Nagaraja Cilacap sebagai upaya melestarikan keberadaan penyu khususnya di perairan Cilacap, terlebih binatang penyu merupakan ikon dari Kabupaten Cilacap, serta sebagai wahana edukasi bagi masyarakat dan nelayan sekitar dan pengenalan penyu kepada wisatawan.
“Tujuan dibangunnya tempat konservasi ini adalah untuk mengedukasi masyarakat terkait penyelamatan penyu jika terjadi pendaratan telur bisa segera di selamatkan dan dipindah ke tempat konservasi yang lebih aman, harapannya adanya konservasi ini bisa diterima dan didukung oleh masyarakat, agar penyu tetap lestari sehingga simbol teluk penyu Cilacap tetap ada penyunya,” tuturnya.
Sementara itu, dihubungi secara terpisah Camat Adipala Teguh Prastowo mengapresiasi kepada kelompok konservasi penyu Nagaraja Cilacap yang telah berupaya melestarikan penyu di Cilacap, Pihaknya bersama unsur terkait terus melakukan pendampingan dan pembinaan kepada kelompok dan masyarakat sekitar tentang kelestarian penyu di Cilacap, sehingga nantinya selain tempat konservasi, tempat tersebut juga dijadikan sebagai tempat eduwisata.
“Kita dari pemerintahan Kecamatan dan Desa sangat mendukung, intervensi kita sebatas pembinaan, secara finansial kita memang belum ada kontribusi tapi CSR sudah membantu, namun demikian kita terus memantau perkembangannya kita laporkan kepada pak Bupati perkembangan yang ada di lapangan, kita juga sudah melakukan pendekatan kepada Dinas Pariwisata dan juga Lingkungan Hidup, sehingga pembinaan ini bisa dilaksanakan, dan pada akhirnya Insya Alloh perkembangan penyu di Cilacap akan menjadi luar biasa,” pungkasnya. (Ulul).