SERAYUNEWS– Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) menyediakan 110 ribu dosis vaksin untuk mengatasi wabah penyakit hewan. Upaya perluasan vaksinasi karena buntut kembali merebaknya kasus antraks di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Direktur Kesehatan Hewan, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan RI, drh Nuryani Zainuddin menyebut,
secara nasional telah mengalokasikan kegiatan pencegahan antraks. Setiap tahunnya, termasuk tahun 2023, pihaknya telah menyediakan vaksin dan operasional sebanyak 96 ribu dosis.
Menurut dia, ada juga kegiatan pengamatan dan identifikasi penyakit antraks melalui surveilans dan pengambilan sampel untuk melakukan deteksi. ”Kami menyediakan 110 ribu dosis vaksin untuk buffer stock pusat,” ungkap drh Nuryani Zainuddin dalam keterangannya dikutip serayunews.com dari laman kemkes.go.id, Jumat (7/7/2023).
Dia menjelaskan, dengan adanya wabah penyakit hewan, seperti yang terjadi di Gunungkidul, alokasi vaksin yang sebelumnya sudah ada, maka ada buffer stock pusat. “Karena ada wabah maka perlu perluasan vaksinasi untuk daerah-daerah yang masih bebas,” imbuh drh Nuryani Zainuddin.
Sementara itu, Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kementan RI, Syamsul Maarif mengatakan terkait antraks pihaknya berperan untuk melakukan pencegahan penularan penyakit dari hewan maupun dari produk hewan ke manusia.
Hal itu dengan membentuk kader zoonosis untuk membangun partisipasi aktif dan tanggung jawab masyarakat dalam kegiatan pengendalian dan penanggulangan zoonosis.
”Tugas kader zoonosis adalah komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat. Memobilisasi masyarakat dalam pengendalian dan penanggulangan zoonosis, kemudian membantu petugas dinas dalam pengendalian dan penanggulangan zoonosis,” kata Syamsul.