Cilacap, serayunews.com
Kabar sembuhnya seluruh ABK Philipina tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi. Ia menyampaikan, seluruh ABK dinyatakan sembuh setelah dilakukan swab PCR dengan hasil negatif dua kali.
“Sudah sembuh (ABK Philipina) dan dipulangkan semua,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Cilacap Pramesti Griana Dewi saat dikonfirmasi, Sabtu (05/06).
Pramesti menambahkan, bahwa tenaga kesehatan yang terpapar juga sudah banyak yang sembuh dan saat ini tinggal 11 nakes yang masih jalani isolasi. Sedangkan untuk hasil pemeriksaan sampel genome sequencing yang dikirim tahap ke dua belum keluar hasilnya.
Meski demikian, menurut Pramesti untuk hasil 12 sampel PCR nakes tahap pertama yang dikirim ke laboratorium UGM dinyatakan bukan varian India.
“Nanti kita evaluasi keseluruhannya, yang jelas sampai saat ini terbukti tidak ada transmisi lokal dari varian India di Cilacap, mudah mudahan tidak ada, karena masih ada lagi sampel kita kirimkan yang CT Value nya rendah untuk kewaspadaan saja” ujarnya.
Selain itu, pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terkait SOP dan kedisiplinan tenaga kesehatan, yang dimungkinkan tertular dari dalam maupun luar rumah sakit.
Diketahui, sebelumnya Kapal HV Hilma Bulker mengangkut gula rafinasi tujuan Cilacap sempat berlabuh di India. Ketika bersandar di Cilacap pada Bulan April lalu, hasil perikasaan satgas ternyata 14 dari 20 ABK kapal tersebut dinyatakan positif Covid, dan setelah dilakukan pemeriksaan genome sequencing diketahui terinfeksi virus varian India B1617.
Adapun saat ini, pihaknya sedang mengupayakan program percepatan cakupan vaksinasi, terutama menyasar lansia dan pra lansia dengan program serbuan vaksin. Dimana pelaksananya sempat ditinjau langsung oleh Panglima TNI, Kabaharkam Polri dan Kepala BNPB pada Jumat (04/06) siang lalu di Gedung Patra Graha Pertamina Cilacap.
“Sehari ditargetkan 1100, pada dua hari ditarget lebih dari 2200 sasaran. Sasaran lansia ditambah pra lansia berumur di atas 50 tahun, ditambah kelompok pelayanan publik yang dianggap memerlukan kecepatan seperti pendidik dan layanan publik liannya,” ujarnya.
Menurutnya, vaksinasi massal efektif dilakukan di perkotaan, namun karena Kabupaten Cilacap terdapat 24 kecamatan dengan kondisi geografis yang berbeda. Sehingga vaksinasi massal tidak hanya dilakukan di perkotaan, tetapi juga dengan mobile vaksinasi yang dilaksanakan di kecamatan.
“Teman-temen puskesmas dan faskes kecamatan akan melakukan mobile vaksinasi, dengan mengunjungi desa-desa dengan sasaran berkumpul di balai desa atau tempat lain,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Cilacap, target vaksinasi pada tahap ini sebanyak 256.865 sasaran, dosis pertama yang telah disuntikkan sebanyak 78.652 sasaran dan dosis kedua sebanyak 49.379 sasaran.