SERAYUNEWS – Perayaan Tahun Baru Imlek bukan hanya menjadi momen penuh sukacita dan kebersamaan, tetapi juga sarat dengan tradisi dan pantangan.
Bahkan, hal tersebut diyakini dapat memengaruhi keberuntungan di tahun mendatang. Dalam budaya Tionghoa, ada beberapa aktivitas yang sebaiknya dihindari selama perayaan Imlek.
Oleh karena itu, redaksi akan menyajikan deretan hal yang tidak boleh dilakukan saat Imlek, seperti dilansir dari laman China Highlights. Apa saja? Yuk, simak sampai akhir.
Perayaan Imlek identik dengan warna merah dan kuning. Kedua warna ini memiliki makna mendalam dalam budaya Tionghoa.
Warna merah melambangkan keberuntungan, kegembiraan, dan perlindungan dari energi negatif.
Sementara itu, warna kuning melambangkan kemuliaan, kekayaan, dan kebesaran. Tak heran jika dekorasi, pakaian, hingga amplop angpao didominasi oleh kedua warna tersebut.
Menggunakan warna merah dan kuning selama Imlek dipercaya dapat menarik keberuntungan dan kebahagiaan.
Oleh karena itu, banyak keluarga yang menghias rumah mereka dengan ornamen merah seperti lampion, kertas potong, dan pita-pita.
Menjahit pakaian pada hari pertama Imlek dianggap membawa kesialan. Tradisi ini berasal dari kepercayaan bahwa menggunakan jarum atau alat tajam dapat “memotong” keberuntungan yang akan datang.
Oleh karena itu, pekerjaan menjahit atau memperbaiki pakaian sebaiknya ditunda hingga perayaan usai.
Menyapu atau membuang sampah pada hari pertama Imlek dipercaya sama dengan “membuang” keberuntungan dan rezeki.
Sebagai gantinya, masyarakat biasanya membersihkan rumah secara menyeluruh sehari sebelum Imlek agar rumah siap menyambut tahun baru tanpa perlu menyapu selama perayaan berlangsung.
Pantangan mencuci dan memotong rambut saat Imlek didasarkan pada kepercayaan bahwa rambut melambangkan keberuntungan.
Kata “rambut” dalam bahasa Mandarin terdengar mirip dengan kata “kekayaan”. Oleh karena itu, mencuci atau memotong rambut dianggap sebagai tindakan “menghilangkan” kekayaan di tahun baru.
Warna putih dan hitam sering diasosiasikan dengan suasana duka dalam budaya Tionghoa, sehingga dianggap tidak cocok dipakai selama perayaan Imlek.
Sebagai gantinya, pilihlah pakaian dengan warna cerah seperti merah atau kuning yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan.
Utang atau meminjamkan uang saat Imlek dipercaya dapat membawa masalah keuangan sepanjang tahun.
Selain itu, melunasi utang sebelum perayaan dimulai juga dianggap penting untuk memulai tahun baru dengan lembaran bersih tanpa beban finansial.
Selain menghindari aktivitas yang menjadi pantangan, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk merayakan Imlek dengan penuh makna:
Dengan mematuhi tradisi dan menghindari pantangan, Anda dapat merayakan Imlek dengan penuh sukacita dan harapan akan keberuntungan di tahun yang baru.***