SERAYUNEWS – TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan bahasa Inggris seseorang.
Biasanya, TOEFL digunakan untuk melanjutkan studi atau bekerja di negara berbahasa Inggris. Ada dua jenis tes yang populer, yaitu TOEFL ITP (Institutional Testing Program) dan TOEFL IBT (Internet-Based Test).
Meskipun kedua tes ini sama-sama menguji kemampuan bahasa Inggris, terdapat beberapa perbedaan signifikan antara keduanya.
Berikut adalah lima perbedaan utama antara TOEFL ITP dan TOEFL IBT.
Banyak yang bertanya-tanya mengapa TOEFL IBT memiliki biaya yang lebih tinggi dibandingkan TOEFL ITP. Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan harga ini adalah sebagai berikut:
TOEFL IBT diakui secara internasional oleh ribuan universitas, lembaga pendidikan, serta organisasi di seluruh dunia.
Dengan status sebagai tes yang diakui secara global, biaya pelaksanaannya lebih mahal karena standar pengujiannya harus sesuai dengan regulasi dan persyaratan internasional.
Selain itu, hasil TOEFL IBT dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti studi, pekerjaan, dan migrasi ke luar negeri.
TOEFL IBT menguji empat keterampilan bahasa (Listening, Reading, Speaking, dan Writing), sedangkan TOEFL ITP hanya menguji tiga komponen tanpa tes berbicara dan menulis.
Pengujian komponen tambahan ini memerlukan teknologi yang lebih canggih serta sistem penilaian yang lebih kompleks, termasuk penilaian berbasis komputer untuk bagian speaking.
TOEFL IBT menggunakan sistem berbasis internet dan memerlukan infrastruktur teknologi yang lebih maju.
Penggunaan komputer dan jaringan internet global membutuhkan investasi dalam perangkat keras, perangkat lunak, serta pemeliharaan pusat tes yang memadai. Faktor ini berkontribusi pada tingginya biaya penyelenggaraan tes.
Dengan durasi yang lebih panjang, TOEFL IBT memerlukan persiapan logistik yang lebih besar.
Pengaturan untuk sesi ujian yang lebih lama membutuhkan lebih banyak sumber daya, baik dari segi tenaga kerja maupun fasilitas tes yang digunakan.
TOEFL IBT melibatkan penilaian berbicara dan menulis, yang memerlukan pengujian langsung dari evaluator.
Penilaian bagian berbicara dilakukan oleh penilai yang terlatih secara khusus, yang tentunya menambah biaya operasional tes.
Penilaian menulis juga membutuhkan waktu lebih lama karena setiap jawaban harus dievaluasi secara detail.
TOEFL ITP dilakukan secara offline atau berbasis kertas (paper-based test). Peserta akan diberikan lembar soal dan lembar jawaban untuk mengisi pilihan ganda.
TOEFL ITP lebih umum digunakan oleh institusi pendidikan tertentu, seperti universitas, untuk evaluasi internal atau keperluan akademis di negara asal.
Sementara itu, TOEFL IBT diselenggarakan secara online melalui jaringan internet. Peserta mengerjakan tes ini menggunakan komputer yang terhubung ke internet di pusat ujian resmi.
Karena berbasis internet, TOEFL IBT dapat diakses lebih luas dan diakui secara internasional.
TOEFL ITP lebih sering digunakan untuk keperluan internal institusi, seperti memenuhi persyaratan kelulusan atau untuk evaluasi kemampuan bahasa Inggris di dalam negeri.
Skor TOEFL ITP tidak berlaku untuk pendaftaran ke universitas di luar negeri atau keperluan resmi internasional lainnya.
TOEFL IBT diakui secara internasional dan umumnya diperlukan untuk pendaftaran kuliah atau pekerjaan di negara-negara berbahasa Inggris.
Hasil dari TOEFL IBT bisa digunakan untuk keperluan migrasi, studi, atau bekerja di negara-negara seperti Amerika Serikat, Kanada, dan Australia.
TOEFL ITP terdiri dari tiga komponen, yaitu Listening Comprehension (Pemahaman Mendengarkan), Structure and Written Expression (Struktur dan Ekspresi Tertulis), dan Reading Comprehension (Pemahaman Membaca).
Namun, ujian ini tidak menguji kemampuan berbicara (speaking) dan menulis (writing) secara langsung.
Sebaliknya, TOEFL IBT lebih lengkap karena menguji empat keterampilan utama, yaitu Listening (Mendengarkan), Reading (Membaca), Speaking (Berbicara), dan Writing (Menulis).
Kemampuan berbicara dan menulis menjadi komponen penting yang diuji karena keduanya sangat diperlukan dalam konteks akademik dan profesional internasional.
Skor TOEFL ITP berkisar antara 310 hingga 677. Masing-masing komponen tes memiliki nilai tersendiri, dan hasil akhirnya adalah akumulasi dari ketiga bagian tersebut.
Skor TOEFL IBT berkisar antara 0 hingga 120. Setiap bagian tes (Listening, Reading, Speaking, dan Writing) memiliki nilai maksimum 30, dan hasil akhir merupakan jumlah dari keempat komponen tersebut.
Skor TOEFL IBT umumnya dianggap lebih komprehensif karena mencakup semua aspek keterampilan bahasa Inggris.
Durasi tes TOEFL ITP relatif lebih singkat, yaitu sekitar 115 menit. Karena hanya menguji tiga komponen, tes ini bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan TOEFL IBT.
TOEFL IBT memiliki durasi yang lebih panjang, sekitar 3,5 hingga 4 jam. Durasi yang lebih lama ini dikarenakan adanya komponen tambahan yaitu speaking dan writing, yang memerlukan waktu lebih untuk dikerjakan dan dinilai.
Itulah lima perbedaan antara TOEFL ITP dan IBT yang perlu Anda ketahui. Semoga informasi ini bermanfaat bagi Anda.***