SERAYUNEWS – Siapa sangka, Ir. Soekarno yang merupakan proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan tokoh dari organisasi Islam bernama Muhammadiyah.
Dalam peringatan Hari Lahir Pancasila Tahun 2024 kali ini, serayunews.com coba rangkum 5 tokoh Muhammadiyah yang membidani lahirnya dasar negara kita melansir dari laman resminya.
Pertama, ada Ki Bagus Hadikusumo yang merupakan salah satu tokoh utama Muhammadiyah yang berperan penting dalam sidang-sidang BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Selama sidang BPUPKI, Ki Bagus Hadikusumo memperjuangkan agar nilai-nilai Islam tercermin dalam dasar negara Indonesia. Meski demikian, ia juga menunjukkan sikap kompromi dan toleransi ketika menerima Piagam Jakarta yang mencantumkan kalimat,
“Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”.
Ketika akhirnya kalimat ini diubah demi persatuan nasional, Ki Bagus Hadikusumo tetap mendukung Pancasila sebagai dasar negara dengan semangat kebersamaan dan persatuan.
KH. Mas Mansur diabadikan menjadi nama lapangan sepakbola di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). Ia adalah seorang ulama dan tokoh Muhammadiyah, juga berperan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia dan perumusan Pancasila.
Selain jadi anggota BPUPKI, ia juga bagian dari kelompok Empat Serangkai bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan Ki Hajar Dewantara, yang berperan besar dalam mempersiapkan kemerdekaan Indonesia.
KH. Mas Mansur mendukung gagasan Pancasila sebagai dasar negara yang dapat menyatukan berbagai golongan dan agama di Indonesia. Pandangannya tentang kesatuan dan persatuan bangsa tercermin dalam kontribusi pada proses perumusan Pancasila.
Dr. Abdul Kahar Muzakir ialah seorang tokoh Muhammadiyah lainnya yang turut aktif dalam BPUPKI dan PPKI.
Sebagai seorang akademisi dan pemimpin Muhammadiyah, Dr. Abdul Kahar Muzakir berusaha memastikan bahwa dasar negara Indonesia mencerminkan nilai-nilai moral dan agama yang kuat. Selain itu, dasar negara juga mampu mengakomodasi keragaman budaya dan agama di Indonesia.
Walaupun terdengar asing di telinga masyarakat pada umumnya, Mr. Kasman Singodimedjo adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Khususnya, dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Ia menjadi anggota BPUPKI dan PPKI yang memainkan peran kunci dalam merumuskan dasar negara, serta mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Pada tanggal 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Ir. Soekarno mengemukakan gagasannya tentang lima prinsip yang dapat menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Pidato ini kemudian dikenal sebagai lahirnya Pancasila.
Bung Karno mengusulkan lima prinsip utama yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila.
1. Kebangsaan Indonesia: Menekankan pentingnya persatuan dan identitas nasional.
2. Internasionalisme atau Perikemanusiaan: Menggarisbawahi solidaritas dan kemanusiaan universal.
3. Mufakat atau Demokrasi: Mengutamakan pengambilan keputusan melalui musyawarah dan demokrasi.
4. Kesejahteraan Sosial: Menekankan pada keadilan sosial dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan: Menghormati kebebasan beragama dan mengakui keberadaan Tuhan.
Itulah beberapa nama-nama tokoh besar dari Muhammadiyah yang turut serta dalam merumuskan Pancasila.***