SERAYUNEWS – Antusiasme masyarakat berwisata menjadi momentum yang baik untuk kembali menggaungkan sport tourism pada tahun ini. Bahkan berbagai pihak gencar membuat event sport tourism untuk masyarakat, salah satunya lewat wisata lari.
Kamar dagang dan industri (KADIN) Surakarta menjadi salah satu yang ikut menyelenggarakan event tersebut. Berkolaborasi dengan KAI Daop 6 Yogyakarta Bersama komunitas Solo Berlari, acara bertajuk Fun Run Stasioen 2 Stasioen yang digelar hari ini, Minggu (2/6/2024) itu sukses diramaikan oleh ratusan masyarakat termasuk wisatawan.
Setidaknya ada 600 pelari yang ikut menempuh lari dengan jarak 8 kilometer yang mengambil start awal dari Stasiun Purwosari, kemudian Stasiun Solo Jebres sebagai venue checkpoint, dan finish di Stasiun Solobalapan.
“Kita ingin memberikan pengalaman baru kepada para peserta lari dengan mengambil rute stasiun ke stasiun,” ujar Ketua Kadin Surakarta, Ferry Septha Indrianto, Minggu (2/6/2024).
Ferry menyampaikan Stasioen 2 Stasioen merupakan rangkaian event Solo Great Sale pengembangan ekonomi kreatif lewat sport tourism. Selain untuk menggiatkan kegiatan ekonomi, Ferry menyebut event tersebut mendukung Kota Solo sebagai kota olah raga yang digaungkan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka. Fun Run Stasioen 2 Stasioen itu juga dalam rangkaian Solo Great Sale (SGS) 2024.
Kata dia, 70 persen peserta itu berasal dari luar Kota Solo. Hal ini tentu saja memberikan dampak positif pada akselerasi pemulihan pariwisata dan ekonomi di Solo, pasalnya mereka akan menginap, berwisata kuliner dan belanja oleh-oleh sebelum pulang ke tempat asalnya.
“Dengan peserta sebanyak 70 persen dari luar Kota Solo, ini menambah length of stay di Solo juga,” jelasnya.
Koordinator Solo Berlari Kolonel Inf. Ali Akhwan yang juga Danrem 074/Warastratama menambahkan, event ini merupakan hasil kolaborasi Solo Berlari, Kadin dan Daop 6 PT. KAI. Tema yang diambil itu juga bertujuan untuk mengedukasi masyarakat bahwasanya stasiun yang dilewati para pelari tersebut termasuk stasiun heritage yang memiliki sejarah yang menarik.
Salah satunya adalah Stasiun Balapan, dimana dulu lahan yang digunakan adalah milik Pura Mangkunegaran yang digunakan untuk balap kuda.
“Kami mengambil tema sport tourism inisekaligus sebagai sarana mengedukasi. Masyarakat Kota Solo harus tahu sejarah panjang stasiun. Kita kenalkan melalui sport tourism ini kita berlari sambil mengenang sejarah dan juga olahraga dan juga sport tourism,” pungkasnya.***