SERAYUNEWS– Tujuh Perupa asal Cilacap dan Purwokerto, pamerkan puluhan lukisan di Hotel Sukun Cilacap, 10-17 November 2024. Pameran yang menyajikan pemandangan epik ini, mengusung judul ‘Pameran Lukisan Tujuh Rupa Wingit’.
Dalam Bahasa Jawa, Wingit memiliki arti suci atau keramat atau angker. Pameran ini sekaligus dalam rangka memperingari Hari Pahlawan.
“Pameran ini tepat pada 10 November sekaligus untuk memperingati Hari Pahlawan. Dan para perupa ini, para pahlawan di bidang seni dan budaya,” ungkap Thifa Maydiana, pemilik Hotel Sukun, Kamis (14/11/2024).
Dalam pameran tersebut, sebanyak 21 lukisan karya para perupa asal Cilacap dan Purwokerto terpajang rapih di berbagai sudut hotel.
Para perupa yang berpartisipasi di antaranya adalah Suhadi Gembot dan Budi Wibowo (Cilacap). Kemudian Yuli Wijowati, Darminto, Jaenal, Medi PD dan Kun Hari Wibowo (Purwokerto). Masing-masing memajang tiga karya lukisnya.
Budi Wibowo, selaku tuan rumah merasa bangga atas terselenggaranya acara tersebut. Karena bisa mewujudkan impian mengadakan pameran bersama rekan-rekannya sesama pegiat seni rupa.
“Terima kasih yang sudah hadir dan mendukung acara ini. Judulnya ‘Wingit’ namun bukan berarti seram ya,” jelasnya.
Lukisan-lukisan ini bukan sekedar goresan tinta di atas kanvas semata. Namun memiliki konsep dan filosofi. Seperti halnya Suhadi Gembot yang membawa karya terbarunya berjudul Kyai Sengkelat, Paku Kesadaran dan Gotong Royong Ayo Mbangun Negarane.
“Ketiganya punya pesan moral yang mendalam, sekaligus juga harapan untuk bangsa dan negara ini. Ngajak semuanya sadar dan ayo mbangun negarane. Makanya, ketiga lukisan saya itu saya beri judul Bela Negara”, tutur seniman yang akrab dengan sapaan Mbah Gembot tersebut.