SERAYUNEWS- Sebanyak 88 narapidana kategori risiko tinggi (high risk) dari berbagai Lapas di Jawa Timur dan Banten tiba di Pulau Nusakambangan, Kamis (14/11/2024). Pemindahan ini sebagai upaya pemberantasan peredaran dan penyalahgunaan narkoba di Lapas dan Rutan.
Puluhan narapidana tiba di Dermaga Wijayapura Cilacap dengan beberapa bus. Lalu para narapidana ini, menyeberang dengan Kapal Pengayoman ke Pulau Nusakambangan.
Proses pemindahan narapidana kelas kakap ini dapat kawalan ketat petugas gabungan. Pemindahan tersebut melibatkan anggota Kepolisian RI di bawah koordinir langsung Direktur Pengamanan dan Intelijen, Ditjenpas, Teguh Yuswardhie.
“Dadi dua UPT wilayah, Banten dan Jawa Timur, jumlah total ada 88 warga binaan. 40 dari wilayah Banten dan 48 dari wilayah Jawa Timur,” ujar Teguh.
Proses pemindahan Narapidana terbagi menjadi dua titik keberangkatan, yakni dari Lapas Kelas IIA Cilegon untuk wilayah Banten. Kemudian Lapas Pemuda Kelas IIA Madiun, untuk wilayah Jawa Timur.
Selanjutnya, ke-88 Narapidana akan menghuni Lapas Khusus Kelas IIA Karanganyar yang menggunakan sistem pengamanan Super Maximum Security. Satu sel hanya akan ada satu napi (one men, one cell).
Teguh menyampaikan, kolaborasi ini menunjukkan komitmen lintas institusi. Demi menciptakan Lapas dan Rutan yang terbebas dari peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
“Harapannya, selain menimbulkan efek jera, juga memutus jaringan peredaran narkoba dari Lapas dan Rutan,” ujarnya.
Langkah ini, lanjutnya, juga menjadi aksi nyata upaya mengatasi masalah overcrowded di Lapas dan Rutan. Ini merupakan salah satu dari 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan. Mengatasi permasalahan overcapacity dan overcrowding, dengan solusi yang komprehensif.
Ke depannya akan ada pemindahan Narapidana risiko tinggi secara bertahap ke Nusakambangan.
“Kegiatan ini mewujudkan program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto. Selain itu sejalan dengan Asta Cita Presiden RI tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba,” ujarnya.
