Kekecewaan warga Prancis atas kekalahan di final Piala Dunia 2022 mungkin begitu mendalam. Hal itu seperti terwakili oleh website www.mesopinions.com yang membuat petisi agar final Piala Dunia antara Prancis vs Argentina diulang. Laga itu sendiri sudah berlangsung hampir sepekan lalu dan Argentina menjadi pemenang melalui adu penalti.
Paris, serayunews.com
Sampai Sabtu (24/12/2022) pukul 13.26 WIB, sudah ada 216.041 tanda tangan mendukung petisi tersebut. Website itu menyebutkan jika penanda tangan petisi mencapai 500 ribu, akan menjadi tiga teratas petisi yang banyak ditandatangani.
Memang setelah final Piala Dunia 2022 usai, kekecewaan melingkupi Prancis. Media L’Equipe mempersoalkan gol ketiga Argentina yang dibuat Lionel Messi. Pasalnya, sebelum Messi menendang bola masuk ke gawang, ada dua pemain cadangan Argentina yang masuk lapangan.
L’Equipe menilai bahwa hal itu melanggar aturan. Harusnya gol Messi tidak disahkan. Namun, ada juga yang membahas bahwa apa yang dilakukan pemain cadangan Argentina tidak masalah.
Adalah akun Youtube FCE yang membeberkan bahwa masuknya pemain cadangan akan dinilai bermasalah jika pemain cadangan itu mengganggu pertandingan. Sementara, dalam kasus masuknya pemain cadangan Argentina sebelum Messi menendang bola, bukan merupakan gangguan.
Hal lain yang dipersoalkan publik Prancis adalah saat gol kedua Argentina melalui Angel Di Maria. Gol itu harusnya tidak terjadi karena sebelumnya ada pelanggaran pada Mbappe.
Di sisi lain, wasit yang memimpin pertandingan Argentina vs Prancis, Szymon Marciniak memberikan tanggapan tentang pemain cadangan Argentina yang masuk sesaat sebelum Messi bikin gol. Marciniak seperti diberitakan dailymail, justru memberikan fakta lain bahwa pemain cadangan Prancis juga melakukan hal serupa saat Mbappe mengeksekusi penalti kedua alias gol ketiga Prancis.
Artinya Prancis juga diuntungkan atas keputusannya. Sehingga gol ketiga Mbappe tetap sah. Dia pun mengatakan bahwa selesai pertandingan, kedua belah pihak tidak memprotes keputusannya.
Lalu, apakah petisi ini akan mengubah keadaan? Tapi memang tak pernah terjadi sebelumnya sebuah partai final Piala Dunia diulang karena desakan publik.
Hanya saja, pernah dalam sejarah sepak bola dunia, pertandingan diulang setelah selesai. Hal itu terjadi dalam laga Mesir vs Zimbabwe dalam kualifikasi Piala Dunia 1994.
Saat itu di tahun 1993, laga Mesir vs Zimbabwe adalah laga penting. Untuk melaju ke kualifikasi fase selanjutnya, Mesir harus menang. Sementara, Zimbabwe cukup seri.
Mesir akhirnya memenangkan laga itu 2-1. Satu gol Zimbabwe dibuat Agen Sawu, pemain yang pernah jadi tandem Kurniawan Dwi Yulianto di klub Lucerne, Swiss. Namun, kemenangan Mesir itu diprotes.
Seperti diberitakan chicagotribune.com pada 15 April 1993, Zimbabwe tak menerima kemenangan Mesir karena para pemain Zimbabwe dilempari batu. Dengan dalih kekerasan pada Zimbabwe, maka FIFA pun membatalkan hasil laga itu. Kemudian, pertandingan diulang di tempat netral yakni di Lyon, Prancis. Hasilnya, laga berakhir 0-0 dan Zimbabwe lolos ke fase berikutnya di kualifikasi Piala Dunia 1994. Tapi, di fase kualifikasi selanjutnya, Zimbabwe kalah saing dengan Kamerun. Sehingga, Kamerunlah yang lolos ke Piala Dunia 1994.