Jelang siang Sabtu (13/3/2021), aku meluncur menggunakan sepeda motor menyusuri jalan di Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas. Jalan yang aku lalui adalah jalan menuju Sampang, Kabupaten Cilacap.
Dari Pasar Patikraja itu, menyusur ke selatan. Tak ada masalah sampai tugu gunungan di perempatan. Tugu gunungan itu semacam pertanda untuk menuju tempat yang berbeda. Jika kau ke kiri, maka kau akan ke arah Kecamatan Banyumas. Jika kau ke kanan, maka ada jalan kecil. Jika kau lurus ke selatan, maka kau akan menyusuri jalan Kebasen. Jika kau memilih menyusuri jalan Kebasen, sesekali kau akan melihat rayuan Sungai Serayu yang tenang itu.
Kau juga bisa melihat over pass yang belum lama dibangun. Kau juga akan menerabas jalan dengan tiupan angin dari kanan kiri hamparan sawah. Jika kau jalan saat musim padi tumbuh, hijaunya sawah bisa menenangkan matamu.
Aku memilih lurus ke selatan. Awalnya tak ada masalah berarti dengan jalur di Kebasen itu. Sampai kemudian, satu per satu lubang itu menganga. Ada lubang yang kecil dan dalam, ada juga jalan yang sebagian aspalnya tergerus. Jika kau menaiki sepeda motor dengan cepat, kau bisa celaka. Sekali lagi, kau bisa celaka.
Dari pandangan mata, aku melihat bahwa ada jalan yang kedalaman lubangnya kisaran 10 sentimeter. Coba bayangkan, apa yang akan terjadi jika kau menaiki motor dengan roda menerabas lubang itu. Kau bisa jadi pisang bonyok.
Aku masih ingat, jalan di depan lapangan sepak bola Tumiyang itu terlihat parah sekali. Ada genangan hujan, dan beberapa lubang. Mobil-mobil yang melalui jalan parah itu terlihat pelan berjalan. Para pemotor yang hapal dengan jalan itu, sudah cukup lihai meliuk menghidari lubang.
Aku memperkirakan, 300 meter sebelum sampai overpass terowongan kereta api di Kebasen, jalan cukup mulus. Tak ada masalah. Tapi begitu keluar dari area over pass, sedikit saja di arah selatan, geronjalan bisa menghentakkan badanmu. Jika kau membawa orang tua, maka hati-hatilah. Geronjalan itu bisa menyakitkan.
Jalan setelahnya, tak jauh dari rel kereta api, kau juga akan melihat beberapa lubang lagi. Maka hati-hati sangat diperlukan.
Aku jalan ketika matahari menyinari jalanan itu. Aku membayangkan sejenak, bagaimana jika malam tiba dan orang-orang melewati jalanan itu? Hmm, pasti horor.
Aku tak terlalu tahu, masuk jalan apakah jalan Kebasen itu. Aku hanya menduga sepertinya jalan kabupaten atau provinsi. Orang awam sepertiku tak terlalu hapal dengan status sebuah jalan. Tapi, apapun jenis jalan itu, hanya berharap agar geronjalan dan lubang itu tak ada lagi.
Aku beberapa kali mengkhayal jika orang tua menaiki motor dan melintas di jalan seperti itu, maka akan mengerikan. Aku juga mengkhayal, jika ada orang menbawa anak kecil dan melewati jalan bergeronjal, juga bisa fatal. Ada detail kecil yang bisa mencelakakan dari jalan bermasalah itu.