Purbalingga, serayunews.com
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Purbalingga, turun ke lokasi berkordinasi dengan pemdes. Warga diminta melakukan kerja bakti membersihkan sungai. Selain itu juga perlu dilakukan penanganan darurat, dengan memasang parapet.
“Warga juga sudah kami imbau dan agar segera dilaksanakan penanganan jangka pendek dengan pemasangan parapet/bisa darii tumpukkan karung yang diisi pasir. Jadi minimal bisa mengantisipasi genangan yang datang,” tutur Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Purbalingga, M Umar Faozi MKes, Senin (27/12/2021).
Dijelaskan, parapet bisa menggunakan tumpukan pasir dibungkus karung. Parapet pasangan sepanjang bahu sungai. Terutama di daerah yang berdekatan dengan permukiman warga.
“Parapet sederhana ini sebagai penanganan darurat, agar air tidak sampai ke pemukiman,” ujarnya.
Sedangkan untuk penanganan jangka panjang, Sungai Ranu perlu dilakukan normalisasi. Pemdes Cilapar diminta membuat proposal normalisasi sungai dan pembuatan talut sungai.
“Surat permohonan melalui proposal ditujukan ke Gubernur, tembusan BBWS SO Yogyakarta dan Cipta Karu Provinsi Jateng. Kami akan kawal secara langsung,” kata Umar.
Kepala Desa Cilapar, Somlikhun mengatakan segera berkoordinasi dengan jajaran dan masyarakat. Belasan paket bantuan dari Pemkab Purbalingga juga sudah diterima untuk para pemilik rumah yang kemarin rumahnya tergenang.
“Dulu pernah dipasang tumpukkan karung berisi pasir. Namun karena penanganan darurat maka yang kami butuhkan normalisasi sungai dan talud sungai. Tujuannya agar lebih berfungsi optimal menangkal luapan sungai setiap hujan deras dengan intensitas tinggi dan lama,” kayanya.
Seperti diberitakan, genangan banjir akibat luapan Sungai Ranu akhir pekan lalu membuat Desa Cilapar dan Penolih terdampak hingga ke pemukiman warga. Genangan sampai Sabtu (25/12/2021) masih ada dan pada Minggu (26/12/2021) siang, genangan sudah surut. Hanya tersisa di beberapa sawah di sisi jalan setempat.
Sebanyak delapan rumah di empat RT terendam banjir karena luapan sungai ranu. Ada delapan rumah, di empat rukun tangga (RT) yang terdampak luapan banjir Sungai Ranu. RT 1 RW 1, RT 04 RW 01, RT 06 RW 2 dan RT 07 RW 02.