SERAYUNEWS– Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Wonosobo melakukan rekayasa lalu lintas di Persimpangan Pasar Kertek Wonosobo, pada masa libur perayaan Natal dan Tahun Baru 2024. Jalur itu merupakan Jalur Nasional penghubung ke sejumlah kabupaten.
Ruas jalan tersebut merupakan pertemuan empat arus kendaraan di Jalur Nasional. Antara lain dari arah Kota Wonosobo, jalur lingkar dari arah Kabupaten Banjarnegara lewat Kecamatan Selomerto, jalur dari Kabupaten Purworejo dan jalur dari Kabupaten Temanggung.
Kapolres Wonosobo AKBP Donny Sardo Lumbantoruan, melalui Kasatlantas Iptu Edy Nugroho dalam keterangannya membeberkan hal tersebut. Menurut dia, kepadatan arus lalu lintas sering terjadi di Simpang Empat Pasar Kertek Wonosobo tersebut.
Kepadatan arus biasanya terjadi saat momen libur weekend maupun saat momen liburan Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Idul Adha, serta momen Natal dan Tahun Baru. Hal ini karena, Simpang Empat Pasar Kertek merupakan titik pertemuan empat arus kendaraan.
Dari sebelah utara kendaraan datang dari arah Kota Wonosobo atau dari arah Kabupaten Banjarnegara. Kemudian, dari arah timur, kendaraan datang dari Kabupaten Temanggung. Dari arah barat, kendaraan datang dari jalur lingkar melintasi Desa Semayu Kecamatan Selomerto, atau dari arah Banjarnegara.
Kemudian dari arah selatan kendaraan dari Kabupaten Purworejo melintasi Kecamatan Kalikajar. “Kami menggunakan system buka tutup arus secara bergantian yang mengakibatkan antrian kendaraan,” tulis keterangannya di akun instagram Satlantas Polres Wonosobo, Selasa (26/12/2023).
Pihaknya mengimbau, untuk kendaraan kecil dari arah Kota Wonosobo yang akan ke Kabupaten Temanggung, bisa melewati Bojasari-Prumbanan. Hal itu untuk menghindari titik kemacetan di persimpangan tersebut. “Semoga selamat dalam perjalanan,” harapnya.
Para pengendara juga selalu diimbau agar berhati-hati. Karena, jalur itu disebut jalur tengkorak atau jalur rawan kecelakaan. Ada turunan panjang di Jalur Nasional penghubung Kabupaten Temanggung dengan Kabupaten Wonosobo itu. Jalur tersebut melintasi antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing.
Jalan nasional tersebut menurun kurang lebih sepanjang 9 kilometer dari perbatasan Kledung-Reco sampai ke Persimpangan Pasar Kertek Wonosobo. Jalan itu memiliki beda ketinggian lebih dari 500 meter. Hal ini yang memang diakui masyarakat jalurnya sangat rawan.
Banyaknya kejadian kecelakaan terjadi di jalur tengkorak ini, karena rem blong. Kendaraan yang mengalami rem blong terjadi karena pada saat melaju di jalur menurun, sopir menginjak rem secara terus menerus. Hal itu menyebabkan rem panas dan tidak mampu mencengkeram dengan sempurna.