SERAYUNEWS – Apa itu otrovert? Selama bertahun-tahun, pembahasan mengenai kepribadian manusia selalu berputar pada tiga kategori utama, yaitu introvert, ekstrovert, dan ambivert.
Namun, kini dunia psikologi memperkenalkan istilah baru bernama otrovert, sebuah tipe kepribadian yang disebut-sebut berada di tengah-tengah spektrum introvert dan ekstrovert.
Konsep ini pertama kali dikenalkan oleh psikiater Dr. Rami Kaminski dan belakangan semakin populer karena dianggap mampu menjelaskan karakter orang-orang yang merasa tidak cocok jika dilabeli sebagai introvert maupun ekstrovert.
Tokoh-tokoh terkenal seperti Frida Kahlo, Albert Einstein, Franz Kafka, hingga Virginia Woolf disebut memiliki kepribadian yang sesuai dengan konsep otrovert ini.
Secara sederhana, otrovert menggambarkan individu yang tidak merasa nyaman berada di keramaian besar, tetapi juga tidak sepenuhnya menutup diri dari dunia sosial.
Mereka lebih suka membangun hubungan yang dalam dengan sedikit orang ketimbang sekadar hadir di banyak pertemuan.
Kepribadian ini menekankan kualitas interaksi, bukan kuantitas. Otrovert juga digambarkan sebagai sosok yang mandiri, kreatif, dan selektif dalam memilih lingkaran sosial.
Mereka mampu menjaga keseimbangan antara kebutuhan untuk bersosialisasi dan keinginan untuk memiliki ruang pribadi.
Beberapa karakter umum yang sering ditemukan pada otrovert antara lain:
Perbedaannya dengan ekstrovert cukup jelas: otrovert tidak mendapatkan energi dari hiruk pikuk keramaian.
Namun, berbeda pula dengan introvert, mereka tidak sepenuhnya merasa terkuras ketika berinteraksi. Mereka memilih posisi tengah yang stabil dan konsisten.
Sering kali orang menyamakan otrovert dengan ambivert. Padahal, keduanya berbeda. Ambivert biasanya mampu beralih antara introvert dan ekstrovert sesuai situasi atau suasana hati. Sementara otrovert cenderung tetap konsisten merasa kurang cocok dengan kelompok besar dan lebih nyaman dalam interaksi kecil yang penuh makna.
Relevansi Otrovert dalam Kehidupan
Memahami otrovert dapat membantu seseorang lebih menerima dirinya sendiri tanpa merasa perlu menyesuaikan diri dengan standar mayoritas.
Bagi mereka yang sering merasa tidak cocok dengan kelompok besar, istilah ini memberi validasi bahwa ada bentuk kepribadian lain yang sah untuk diakui.
Kepribadian ini juga memiliki potensi besar dalam dunia profesional. Banyak otrovert unggul dalam bidang seni, riset, atau pekerjaan yang membutuhkan pemikiran mandiri dan kreativitas tinggi.
Mereka cenderung menghasilkan karya orisinal dan kuat, sekaligus tetap mampu berkolaborasi dalam skala kecil.
Pada akhirnya, kemunculan istilah otrovert menegaskan bahwa kepribadian manusia jauh lebih kompleks daripada sekadar introvert atau ekstrovert.
Dengan mengenali keberadaan otrovert, masyarakat bisa lebih inklusif dalam menerima keberagaman cara seseorang berinteraksi dan berkembang.
Nah itu dia penjelasan tentang apa itu otrovert lengkap dengan ciri-cirinya.***