SERAYUNEWS – Ketahui apa perbedaan buku fiksi dan non fiksi. Informasi ini bukan hanya berkaitan dengan pelajaran Bahasa Indonesia tetapi juga menjadi pengetahuan umum.
Genre buku dikategorikan dua kelompok, yaitu buku fiksi dan non fiksi. Bagi orang-orang yang suka menulis atau membaca buku tentunya tidak asing dengan genre tersebut.
Tak jarang orang yang belum memahami apa perbedaan buku fiksi dan non fiksi. Keduanya memiliki perbedaan sehingga orang-orang harus mempelajarinya. Dengan begitu, bisa menentukan mana genre yang disukai dan memilih bacaan yang tepat.
Jika masih bingung apa saja perbedaannya, simak penjelasan ini sampai selesai. Anda bisa mengetahui ciri-ciri dan contohnya. Dengan begitu bisa lebih memahami buku fiksi dan non fiksi.
Salah satu cara yang membedakannya adalah dari bagian isi buku. Buku fiksi ditulis dengan hasil imajinasi, sehingga isinya lebih banyak cerita yang membangkitkan emosi atau menghibur pembacanya.
Sedangkan buku nonfiksi merupakan buku yang ditulis berdasarkan kenyataan, ilmiah, atau menyajikan informasi serta pengetahuan baru. Supaya lebih jelas, berikut ini penjelasan serta ciri-ciri buku fiksi dan non fiksi.
Fiksi berasal dari bahasa Inggris, yakni fiction yang artinya rekaan atau khayalan. Dikutip dari Buku Siswa Bahasa Indonesia SMP/MTs Kelas 8 oleh Heriyanto, S.Pd.,M.Pd, buku fiksi adalah sebuah prosa naratif yang sifatnya imajinasi atau karangan non ilmiah dan bukan berdasarkan kenyataan.
Sederhananya, fiksi tidak terjadi di dunia nyata dan hanya berdasarkan imajinasi penulis saja. Meskipun imajinasi tetapi tetap masuk akal dan mengandung kebenaran yang bisa didramatisasi oleh hubungan-hubungan antarmanusia.
Merangkum dari buku Intisari Materi Bahasa Indonesia SMA: Plus Soal AKM oleh Ai Mulyati, M. Pd., berikut ini ciri-ciri buku fiksi:
– Bersifat imajinasi
– Menggunakan bahasa yang tidak sebenarnya atau konotatif. Tujuannya untuk menambahkan imajinasi pembaca dan membuat tulisan yang berkesan hidup.
– Pembaca dapat mengikuti alur ceritanya dan terbawa merasakan yang sedang diceritakan.
– Tidak memiliki sistematika yang baku sehingga penulis bebas berekspresi dalam menulis.
– Penulisan buku fiksi tidak memiliki aturan baku sehingga pemakaian diksi dan gaya penulisan relatif bebas.
– Memiliki pesan moral yang disampaikan kepada pembaca.
Contoh fiksi itu seperti novel, cerita pendek, puisi, naskah drama.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku non fiksi adalah buku yang tidak bersifat fiksi, tetapi berdasarkan fakta dan kenyataan. Buku non fiksi menggunakan bahasa formal, berdasarkan fakta, tulisannya berbentuk ilmiah, dan bahasa denotatif.
Tujuan teks non fiksi untuk menyampaikan pengetahuan, memaparkan argumen, atau menjelaskan suatu topik tertentu.
Ciri-ciri teks non fiksi sebagai berikut:
– Dituliskan berdasarkan pengamatan atau data-data yang nyata bukan rekayasa
– Berdasarkan kejadian nyata
– Data atau fakta yang dipaparkan dengan bahasa baku tanpa rekayasa sehingga akurat dan jelas
– Penulis menyajikan data atau fakta dengan bahasa denotatif yang mudah dipahami oleh pembaca.
Contoh naskah non fiksi adalah esai, ensiklopedia, buku panduan, karya ilmiah, artikel, surat.
Demikian penjelasan perbedaan buku fiksi dan non fiksi. Dengan mempelajari perbedaannya maka dapat memilih buku yang sesuai kebutuhan.
***