SERAYUNEWS- Dalam dunia pendidikan yang terus berkembang, tuntutan terhadap guru juga ikut meningkat.
Guru tidak hanya dituntut untuk mengajar, tetapi juga menjadi fasilitator pembelajaran, inovator kelas, dan pembelajar sepanjang hayat.
Salah satu pertanyaan reflektif yang sering diajukan dalam Platform Merdeka Mengajar (PMM) adalah: “Apa saja rekomendasi Anda bagi guru agar praktik kinerjanya bisa meningkat di kemudian hari?”
Melansir berbagai sumber, kami akan sajikan berbagai rekomendasi strategis yang dapat diterapkan oleh guru agar kinerja profesional mereka semakin meningkat.
Di era digital, penguasaan teknologi merupakan keterampilan wajib bagi pendidik.
Guru harus mampu memanfaatkan perangkat lunak dan platform digital untuk menunjang proses pembelajaran yang interaktif dan menyenangkan.
1. Mengikuti pelatihan penggunaan Learning Management System (LMS) seperti Google Classroom atau Moodle.
2. Memanfaatkan media interaktif seperti Canva, Kahoot, dan Padlet.
3. Mempelajari teknik manajemen kelas modern untuk mengatasi dinamika kelas, terutama kelas yang heterogen secara karakteristik.
Dengan teknologi, guru bisa lebih kreatif dalam menyampaikan materi, meningkatkan keterlibatan siswa, dan memantau perkembangan belajar secara real-time.
Pelatihan dan Pengembangan Profesional Berkelanjutan
Dunia pendidikan berubah sangat cepat. Tanpa pembaruan kompetensi, guru bisa tertinggal.
1. Mengikuti pelatihan berbasis pedagogi modern seperti project-based learning, problem-based learning, dan inquiry-based learning.
2. Mengembangkan soft skills seperti komunikasi efektif, empati, serta keterampilan sosial-emosional (SEL).
3. Memperdalam literasi dan numerasi, sesuai dengan indikator Profil Pelajar Pancasila.
Guru dapat bergabung dalam pelatihan dari Kemendikbudristek, organisasi profesi seperti IGI atau PGRI, maupun pelatihan daring seperti Coursera dan PMM.
Aktif dalam Komunitas Belajar Guru (Kombel)
Komunitas Belajar Guru adalah forum kolaboratif yang memungkinkan guru untuk berbagi pengalaman, berdiskusi, dan belajar dari praktik baik satu sama lain.
1. Mendapat dukungan moral dan profesional.
2. Belajar dari kegagalan dan keberhasilan rekan sejawat.
3. Meningkatkan refleksi diri melalui umpan balik dari guru lain.
Guru bisa membuat komunitas di sekolah, bergabung dengan grup daring di media sosial, atau mengikuti forum resmi seperti Kombel di PMM.
Seminar, Workshop, dan Program Pertukaran Guru
Mengikuti kegiatan eksternal akan memperluas wawasan guru mengenai metode pengajaran dari perspektif global.
1. Mendapat inspirasi dari praktik luar negeri atau daerah lain.
2. Meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi mengajar.
3. Mengembangkan jaringan profesional yang lebih luas.
Program Pertukaran Guru, Webinar Internasional, Forum Pendidikan ASEAN, hingga konferensi pendidikan nasional.
Refleksi Rutin dan Simulasi Pembelajaran
Refleksi adalah proses menilai ulang praktik pengajaran untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sebagai guru.
1. Merekam pembelajaran dan menontonnya kembali.
2. Berdiskusi dengan mentor atau rekan sejawat tentang cara mengajar.
3. Melakukan simulasi pengajaran sebagai latihan.
Tujuannya?
Menjadikan pengajaran lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Fokus pada Tujuan dan Prioritas Pembelajaran
Dengan banyaknya tugas administratif, guru bisa kehilangan arah. Fokus pada tujuan pembelajaran akan membuat proses mengajar lebih terarah.
1. Menyusun RPP atau modul ajar dengan tujuan spesifik.
2. Menggunakan asesmen formatif untuk mengukur ketercapaian tujuan.
3. Mencatat progres siswa dan menyesuaikan pendekatan.
Peran Strategis Kepala Sekolah dalam Mendukung Kinerja Guru
Peran kepala sekolah sangat menentukan keberhasilan guru dalam menjalankan perannya. Kepala sekolah bukan hanya pengelola administratif, tetapi juga pemimpin pembelajaran yang harus:
1. Memahami kondisi siswa dan membuat sistem pemetaan karakteristik peserta didik.
2. Menjadi pembelajar sepanjang hayat dan memberi teladan bagi guru-guru untuk terus belajar.
3. Mendorong pembelajaran holistik, yang mencakup aspek akademik dan karakter siswa.
4. Memastikan pembelajaran relevan dengan konteks lokal, budaya, dan kebutuhan masa depan.
5. Membina sistem berkelanjutan, termasuk penggunaan teknologi dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Peningkatan kinerja guru adalah proses jangka panjang yang memerlukan komitmen, dukungan sistem, dan kemauan untuk berubah.
Melalui berbagai strategi mulai dari pelatihan, komunitas belajar, hingga refleksi dan kolaborasi, guru dapat tumbuh menjadi pendidik yang inspiratif dan adaptif.
Dengan dukungan kepala sekolah dan kolaborasi lintas ekosistem pendidikan, transformasi praktik kinerja guru akan membawa dampak positif yang signifikan bagi siswa dan masa depan pendidikan Indonesia.