SERAYUNEWS – Selama masa kehamilan, wanita mengalami berbagai perubahan pada tubuh, termasuk pada kulit. Perubahan ini bisa berupa jerawat, hiperpigmentasi, dan stretch mark.
Perawatan kulit yang baik sangat penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan penampilan kulit mereka.
Namun, muncul kekhawatiran mengenai keamanan penggunaan produk skincare selama kehamilan. Jadi, apakah ibu hamil boleh menggunakan skincare?
Menurut Dr. Kamilah Jaidi dalam kanal YouTube-nya, ibu hamil boleh menggunakan produk skincare. Beliau menegaskan bahwa mitos yang menyatakan ibu hamil tidak boleh memakai skincare adalah tidak benar.
Dr. Kamilah menjelaskan bahwa tidak menggunakan skincare selama kehamilan justru bisa merusak skin barrier.
“Efek samping tidak memakai skincare saat hamil rata-rata adalah muncul flek hitam atau jerawat parah. Jadi, daripada mengalami hal buruk seperti itu, lebih baik kita belajar untuk memahami kandungan apa saja yang aman,” ujar Dr. Kamilah yang dilansir dari channel YouTube-nya.
Selama kehamilan, ada beberapa bahan dalam produk skincare yang sebaiknya dihindari karena berpotensi membahayakan janin:
Semua turunan dari vitamin A, seperti retinol dan isotretinoin, sebaiknya dihindari oleh ibu hamil. Bahan ini sering ditemukan dalam produk anti-penuaan dan pengobatan jerawat. Retinoid dapat menyebabkan cacat lahir jika digunakan dalam dosis tinggi.
Asam salisilat biasanya terdapat dalam produk perawatan jerawat. Penggunaan asam salisilat dalam dosis tinggi bisa berbahaya.
Produk dengan konsentrasi rendah (di bawah 2%) dianggap lebih aman, tetapi sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum menggunakannya.
Glycolic acid adalah salah satu eksfoliator yang umum dalam skincare. Namun, glycolic acid dengan kadar di atas 10% biasanya tidak dijual bebas di pasaran dan hanya ditemukan pada klinik kecantikan.
Untuk ibu hamil, lebih baik menggunakan glycolic acid dengan kadar di bawah 10% untuk keamanan janin.
Hidrokuinon sering digunakan untuk mengatasi hiperpigmentasi. Namun, bahan ini memiliki tingkat penyerapan yang tinggi ke dalam tubuh, sehingga penggunaannya selama kehamilan cukup berbahaya dan sebaiknya dihindari.
Benzoyl peroksida adalah bahan yang sering digunakan untuk mengatasi jerawat. Namun, ibu hamil sebaiknya menghindari kandungan ini dan berkonsultasi dengan dokter jika memang diperlukan.
Ibu hamil masih bisa menggunakan produk skincare, tetapi harus lebih berhati-hati dalam memilih bahan yang aman.
Menghindari bahan-bahan tertentu yang berpotensi membahayakan janin dan berkonsultasi dengan dokter adalah langkah bijak untuk menjaga kesehatan ibu dan janin.
Dengan perawatan yang tepat, ibu hamil bisa merasa percaya diri dan nyaman dengan kulit mereka selama kehamilan.
Pastikan menggunakan produk skincare yang sudah bersertifikasi BPOM untuk keamanan. Semoga informasi ini bermanfaat.***