SERAYUNEWS-Tim nasional (timnas) sepak bola saat ini tidak hanya diisi oleh para pemain yang lahir di negara tersebut. Sudah ada banyak negara yang memanfaatkan para diasporanya untuk membela timnas. Selain Indonesia, ada juga Cape Verde atau disebut juga Tanjung Verde. Bahkan, negara yang berada di benua Afrika ini selangkah lagi lolos ke Piala Dunia 2026.
Seperti diketahui, sangat banyak pemain timnas Indonesia yang merupakan diaspora. Mereka adalah para keturunan Indonesia yang lahir di luar negara. Kemudian, memilih menjadi warga negara Indonesia dan membela timnas.
Nah, fenomena memanfaatkan para diaspora sudah bukan hal yang baru. Sudah banyak negara yang memanfaatkan diaspora. Maroko misalnya, memanfaatkan para pemain diaspora hingga mereka bisa menjadi peringkat 4 Piala Dunia 2022. Filipina juga memanfaatkan para pemain diasporanya untuk membela timnas.
Satu lagi timnas yang memanfaatkan banyak pemain diaspora adalah Cape Verde. Negara kepulauan sebelah barat daratan benua Afrika ini banyak memainkan para pemain diaspora. Misalnya ada penyerang Heriberto Tavares yang kelahiran Amadora, Portugal. Lalu penyerang Garry Rodrigues yang kelahiran Rotterdam, Belanda.
Ada juga Willy Semedo yang kelahiran Prancis. Helio Varela kelahiran Portugal. Jamiro Monteiro kelahiran Portugal. Lopes Cabral yang kelahiran Rotterdam, Belanda. Dan ada beberapa nama lain. Singkat kata, banyak pemain diaspora yang membela Cape Verde.
Uniknya, para pemain diaspora mereka memang banyak yang bermain di Eropa. Namun, tak ada satu pemain pun yang main di klub kasta tinggi di Eropa. Bahkan tak ada pemain mereka yang bermain di Liga Jerman kasta pertama atau Liga Italia Serie A.
Fenomena Cape Verde mirip dengan Indonesia. Yakni banyak diaspora yang bermain di Eropa tapi tidak di klub kasta tinggi. Namun, sekalipun begitu, Cape Verde selangkah lagi akan lolos ke Piala Dunia 2026. Bahkan, jika melihat calon lawan, Cape Verde sepertinya tinggal menunggu waktu untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Cape Verde ada di grup D kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Afrika. Mereka memiliki 19 poin dari 8 pertandingan. Mereka unggul empat poin dari Kamerun yang ada di posisi dua. Dengan dua laga sisa, maka Cape Verde hanya butuh satu kemenangan untuk memastikan jadi juara grup D dan lolos ke Piala Dunia 2026.
Dua laga sisa Cape Verde melawan tim yang berat dan ringan. Mereka akan dijamu Libya dan menjamu Eswatini. Mungkin melawan Libya bisa saja Cape Verde kalah. Tapi, melawan Eswatini di kandang sendiri, Cape Verde bisa menang. Kemenangan atas Eswatini pada Oktober 2025 nanti bisa membawa Cape Verde ke Piala Dunia 2026. Kita tunggu saja.
Satu lagi fakta tentang Cape Verde adalah ada pemain mereka yang main di Liga Indonesia yakni Yuran Fernandez. Yuran sempat dipanggil masuk timnas beberapa bulan lalu. Namun di laga terakhir, tak ada nama Yuran di skuad timnas Cape Verde.