Purbalingga, serayunews.com
Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi melantik dua pejabat baru yakni Sugeng ST selaku Direktur Utama dan Baryono SH selaku Direktur Umum untuk masa jabatan 2022-2027.
Bupati Tiwi menegaskan, pejabat yang baru harus bisa mencapai segala target dan memiliki kinerja yang maksimal.
“Jadi Pak Sugeng dan Pak Baryono, saya ini tidak bisa terima kalau ke depan PDAM kinerjanya standar-standar saja seperti tahun-tahun belakangan. Penambahan direksi ini, harapannya dapat mendorong produktivitas kinerja perusahaan ini lebih maksimal,” kata bupati, usai melantik dan mengambil sumpah, di Ruang Ardilawet Setda Purbalingga, Kamis (30/06/2022).
Pada kesempatan itu, Tiwi menyampaikan sederet persoalan yang ada di Perumdam. Sampai saat ini, kapasitas pelayanan PDAM baru mencakup 40 persen dari masyarakat Purbalingga. Padahal, sangat mungkin adanya peningkatan.
“Jadi masih bisa didorong, harapannya ke depan bisa 70 atau 80%. Perlu penggalian potensi secara maksimal,” katanya.
Terkait jangkauan pelayanan, masih ada daerah yang belum terjamah. Padahal, wilayah tersebut sangat potensial karena jumlah penduduk yang banyak.
“Di antaranya Kejobong, Karangmoncol, Pengadegan, Kertanegara dan Karangjambu. Hal ini perlu dipikirkan agar PDAM bisa masuk, termasuk meningkatkan sumber mata air baku,” katanya.
Persoalan lain yang kerap menimpa Perusdam, di antaranya mengenai kebocoran-kebocoran jaringan pipa PDAM, serta merumuskan tarif layanan untuk menggenjot pendapatan.
“Tarif PDAM Purbalingga masih relatif rendah daripada daerah lain. Namun peningkatan tarif perlu memperhatikan kondisi masyarakat, jangan sampai menimbulkan gejolak. Hati-hati dan perlu kajian, dan ini menjadi opsi terakhir,” katanya.
Bahkan, Tiwi sampai meminta penataan administrasi yang baik soal aset. Begitu juga dengan pengembangan usaha, seperti mengembangkan usaha Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).
“Jangan memandang AMDK ini dengan sebelah mata, karena memiliki potensi yang luar biasa. Jadi kalau ini bisa serius, kita dorong untuk bisa menghasilkan kontribusi terhadap PAD,” ujarnya.
Menurutnya, PDAM ini harus jemput bola, jangan menunggu pesanan OPD atau masyarakat.
“Kalau kita ingin sukses marketing, harus berani capek jemput bola ke masyarakat. Ini juga pimpinan OPD hadir, coba sounding ke mereka-mereka agar bagaimana jualan panjenengan sukses,” kata Tiwi.