Cilacap, serayunews.com
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cilacap Budi Santosa mengatakan PTM di Cilacap akan digelar secara bertahap, dan pada awal bulan April ini akan digelar di beberapa sekolah.
“Sementara dari kewenangan Dinas P dan K baru satu yaitu SMP Negeri 1 Cilacap, selebihnya menjadi kewenangan Dinas Provinsi. Kita terus berkomunikasi dengan cabang dinas, dan satuan pendidikan yang lain untuk mengupayakan agar kegiatan berjalan dengan baik,” ujar Budi usai meninjau PTM di SMP Negeri 1 Cilacap, Senin (05/04).
Menurut Budi, nantinya secara bertahap PTM juga akan digelar di tiap-tiap dapil, mulai dari Nusawungu hingga Majenang dengan satu perwakilan SMP Negeri, yang akan dimulai pada hari Kamis besok berjumlah enam sekolah.
“Arahan Pak Presiden sudah jelas, bulan Juli rencana pembelajaran tatap muka serentak, berarti bersamaan dengan tahun ajaran baru, tetapi membutuhkan persiapan yang cukup, seperti di SMPN 1 ini,” terangnya.
Budi mengharapkan kerjasama dengan orang tua murid demi kelancaran program PTM tersebut, agar siswa bisa diawasi mulai berangkat dari rumah hingga kembali ke rumah dengan protokol kesehatan ketat.
“Syaratnya mulai dari protokol kesehatan ketat, dukungan orang tua, kondisi murid sehat, murid berkomunikasi baik, orang tua konsen, peduli, siap antar dan jemput anaknya,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMP Ngeri 1 Cilacap Kamto menjelaskan, sesuai dengan ketentuan, pihaknya memilih siswa yang diikutkan masa uji coba PTM berjumlah 110 siswa dari 310 siswa kelas 9, dibagi dalam 10 kelas, dengan masing-masing kelas ada 11 siswa.
“Kita pilih siswa bukan karena prestasi atau memiliki nilai tinggi, tetapi dipilih dari komunikasi lancar, orang tua siap mengantar dan kondisi siswa sehat,” katanya.
Menurut Kamto, pembelajaran dimulai tanggal 5-16 April dan siswa yang masuk tetap tidak berganti. Sebelumnya pada hari Sabtu, pihaknya juga sudah melakukan simulasi, mulai anak turun dari kendaraan (diantar orang tua) naik mobil dan motor, proses masuk, cuci tangan, cek suhu, masuk kelas, aktivitas di kelas hingga pulang.
“Diatur sedemikian rupa dengan prokes yang ketat, pembelajaran fokus pada sikap kebiasaan bukan pada materi. Siswa yang iktu PTM diambil kelas 9, asumsi sudah dewasa di sekolah, sekaligus sebagai latihan hadapi ujian sekolah,” terangnya.