SERAYUNEWS – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jateng, memiliki peran penting dalam menurunkan stunting dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Intervensinya adalah program-program yang tidak masuk dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Sekda Jateng, Sumarno menyampaikan hal itu saat membuka Rakor Baznas di Hotel Swiss Bell inn Saripetojo Solo, Jumat (13/9/2024) malam.
Menurut dia, persoalan kemiskinan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dapat penanganan bersama. Karena itu, Baznas harapannya dapat memberikan porsi bantuan maupun perhatian yang lebih kepada daerah-daerah miskin ekstrem.
Berdasarkan catatan BPS Jateng, jumlah penduduk miskin Jateng pada Maret 2024 tercatat sebanyak 3,7 juta orang atau 10,47 persen.
Turun sebanyak 87,20 ribu orang atau 0,30 persen ddari Maret 2023 yang mencapai 3,79 juta orang. Sedangkan untuk angka kemiskinan ekstrem, turun dari 1,97% pada tahun 2022 menjadi 1,11% pada tahun 2023.
“Beberapa kabupaten dengan angka kemiskinan tinggi berkontribusi pada angka kemiskinan Provinsi Jateng. Seperti Brebes, Wonosobo, dan Kebumen, angkanya masih di atas Jateng,” kata Sumarno.
Guna percepatan penurunan kemiskinan ekstrem, Pemprov Jateng akan semakin meningkatkan kolaborasi bersama Baznas dan stakeholder. Pihaknya terus mengidentifikasi kebutuhan-kebutahan maupun potensi di daerah kategori miskin ektrem.
Menurut Sumarno, Baznas Jateng juga menggencarkan beragam program pencegahan stunting. Termasuk melalui kolaborasi dan intervensi yang melibatkan lintas sektor.
Berdasarkan rilis Survei Kesehatan (SKI), prevalensi stunting Jateng mengalami penurunan. Yakni dari 20,8 persen pada tahun 2022 menjadi 20,7 persen pada 2023.
Ketua Baznas Jateng, Ahmad Darodji menyampaikan, zakat dapat terkoordinir dengan baik dan punya potensi luar biasa bagi pembangunan masyarakat Jateng.
Ada berbagai program Baznas untuk mengentaskan kemiskinan, kemiskinan ekstrem, dan stunting di Jateng. Sebab, masih banyak persoalan, namun kekuatan APBD Jateng terbatas.
“Untuk itu perlu sinergi dan kolaborasi antarbadan pengelola zakat bersama semua pemerintah daerah. Kita harus bareng-bareng bekerja keras, untuk mewujudkan potensi zakat Jateng menjadi kenyataan,” harapnya.
Sejak 2022, kata Darodji, Baznas Jateng telah berkiprah secara aktif mendukung penanganan kemiskinan ekstrem di wilayahnya. Caranya dengan menyalurkan berbagai program bantuan.
Pun dalam pengentasan kemiskinan, programnya adalah memberikan bantuan perbaikan rumah tidak layak huni, jambanisasi, bantuan sembako, dan beasiswa.
Selaion itu bantuan penanggulangan bencana, bantuan modal usaha bagi mustahik produktif, pelatihan usaha mustahik, dan sebagainya.