SERAYUNEWS – Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) telah menetapkan 1 Zulhijah 1445 Hijriyah jatuh pada Sabtu, (8/6/2025). Dengan ditetapkannya awal Zulhijah ini, maka Hari Raya Idul Adha 1445 H jatuh pada Senin, 17 Juni 2024 mendatang.
Hal ini sebagaimana Dirjen Bina Masyarakat Islam Kemenag, Kamaruddin Amin sampaikan saat konferensi pers Penetapan Awal Zulhijah usai Sidang Isbat secara tertutup, di Kantor Kemenag, Jakarta pada Jumat (7/6/2024) malam.
Seperti kita ketahui, pemerintah Arab Saudi sendiri menetapkan Idul adha pada tanggal 16 Juni 2024. Artinya, satu hari lebih awal dibandingkan dengan di Tanah Air.
“Beda zona (waktu) jauh sekali. Beda waktu masuknya magrib kan beda, dilakukan rukyat itu pada saat itu (Magrib) kan. Karena beda zona jauh sekali,” kata Kamaruddin, dikutip serayunews.com dari YouTube Kemenag RI.
Kamaruddin menjelaskan, perbedaan tanggal jatuhnya Hari Raya Haji antara Indonesia dan Arab Saudi sudah sering kali terjadi. Oleh karena itu, baginya ada perbedaan itu merupakan hal yang biasa.
“Karena tidak ada hukum global, enggak bisa, karena perbedaan, bumi, rotasi bulan yang tidak memungkinkan bisa sama,” jelasnya.
“Yang di sana mengikuti di sana, orang yang sedang di Saudi mengikuti keputusan Saudi. Di sini kita mengikuti keputusan sini,” tuturnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki membeberkan bahwa perbedaan tanggal Iduladha antara Indonesia dan Arab Saudi bukan menjadi sebuah masalah.
Ia menegaskan, Indonesia tetap berpegang pada kriteria penetapan ketinggian hilal berdasarkan kesepakatan para Menteri Agama negara Brunei, Indonesia, Malaysia, Singapura (MABIMS) dalam menentukan awal bulan hijriah.
Adapun, kriteria visibilitas hilal MABIMS dalam menentukan awal bulan Kamariah, yang mensyaratkan ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat.
“Bahwa tidak hal yang menjadi masalah utama Insya Allah. Salah satunya kondisi alam yang berbeda, wilayah kita berbeda itu, elongasi dan lain-lain,” ujar Saiful.